Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Dirut PT KAI Naik Perahu Karet Pakai Kursi Saat Banjir, Ini Tanggapannya

Kompas.com - 03/01/2020, 13:51 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria tengah duduk di kursi yang berada di atas perahu karet viral di media sosial. Perahu karet yang dipakai pria berseragam itu berada di tengah-tengah banjir. 

Beberapa orang berada di sekelilingnya berupaya mendorong perahu karet itu untuk menerjang banjir. Mereka mengenakan seragam yang sering dipakai petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) di tiap stasiun.

Video itu diunggah akun media sosial twitter dengan nama @Alitingting2. Sosok pria yang berada di atas perahu karet dan didorong oleh pegawai PT KAI itu disebut-sebut Direktur PT KAI Edi Sukmoro.

Menanggapi hal itu, Edi tak membenarkan maupun membantah jika orang yang di dalam video tersebut adalah dirinya.

Baca juga: Korban Banjir di Karang Tengah, Tangerang, Butuh Air Bersih

"Intinya ginilah kami ini betul-betul ingin melihat kondisi fasilitas kereta api yang memang pada saat ini bukan cuma satu titik, tapi di beberapa titik tergenang air," ujar Edi di dalam kereta rescue, Jumat (3/1/2020).

Ia mengatakan, pengecekan fasilitas kereta itu dilakukannya untuk melihat kondisi kereta yang ada di Dipo Bukit Duri akibat terkena banjir sejak 1 Januari 2020.

Dengan pengecekan fasilitas kereta itu, bisa diketahui apa saja fasilitas kereta yang rusak pasca banjir tersebut.

"Kita betul-betul prihatin, concern, harus dilakukan tindakan yang cepat (melihat fasilitas apa yang rusak), kalau tidak, mungkin kereta yang diparkir di situ malah bukan tidak bisa dioperasikan malah rusak," katanya.

Baca juga: Iriana Jokowi Serahkan 10 Truk Sembako untuk Korban Banjir Tangerang

Edi mengatakan, dirinya akan terus berkeliling ke stasiun-stasiun mengecek seluruh fasilitas kereta maupun stasiun yang terdampak banjir.

"Saya tidak putus untuk berkeliling, kemarin pun pohon tumbang yang ngalangin jalanya kereta api kami evakuasi, hal-hal yang seperti ini yang harus ditangani dengan cepat. Saya tidak punya pikiran macam-macam yang penting kita menormalkan kembali supaya angkutan kereta api masih bisa diandalkan," papar Edi.

Edi mengatakan, saat ini sejumlah stasiun masih menjadi posko pengungsian korban banjir.

Sebab beberapa kawasan di sekitaran stasiun masih ada yang tergenang air. Oleh karena itu, pihak PT KAI terus melakukan pengecekan fasilitas kereta agar kereta kembali beroperasi normal.

"Perlu diingat seluruh titik masih menjadi posko. Kami pun masih duduk rapat sampai saat ini untuk melakukan evaluasi setiap hari," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com