Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Posko Pengungsian, Warga Taman Kota Dirikan Tenda di Peron dan Perlintasan Kereta

Kompas.com - 03/01/2020, 16:51 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Jumat (3/1/2020) hari ini, Taman Kota, Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat masih digenangi air banjir sejak Rabu (1/1/2020) lalu.

Pantauan Kompas.com kawasan Taman Kota masih banjir dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter.

Sejumlah warga yang rumahnya masih terendam banjir harus mengungsi di peron stasiun hingga perlintasan jalur kereta di Kawasan Taman Kota.

Pantauan Kompas.com, warga Taman Kota yang terdampak banjir tampak mendirikan tenda-tenda di jalur perlintasan kereta antara Stasiun Taman Kota hingga Bojong Indah.

Mereka yang tidak memiliki tenda memilih untuk tidur di peron stasiun dengan menggelar tikar.

Baca juga: Korban Banjir Taman Kota Belum Dapat Bantuan, Butuh Susu Bayi hingga Selimut

Sumarno, warga Taman Kota RT 016 RW 005 mengaku, di kawasan Taman Kota memang tidak disiapkan posko-posko pengungsian oleh pemerintah.

Mereka terpaksa menggelar tenda sendiri untuk berteduh.

"Tidak disiapkan posko-posko karena kami mengungsi di jalur kereta tinggal naik ke atas dari rumah kami yang terkena banjir," ujar Sumarno, di Stasiun Taman Kota, Jakarta Barat, Jumat.

Kawasan Taman Kota, Jakarta Barat yang masih terendam banjir, Jumat (3/1/2020).KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Kawasan Taman Kota, Jakarta Barat yang masih terendam banjir, Jumat (3/1/2020).

Selain tidak disiapkan posko, warga Taman Kota ini juga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baik itu bantuan makanan, minuman, susu bayi, selimut, hingga popok.

Padahal banyak anak kecil yang ikut mengungsi di kawasan peron stasiun dan jalur perlintasan kereta Taman Kota ini.

"Belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah, baru dari PT KAI itu tadi siang kami terima makan, susu, pampers dan selimut," kata Sumarno.

Baca juga: Hujan Deras Awal Januari Sebabkan Halaman SD IT di Depok Longsor

Alir, warga Taman Kota lainnya juga mengatakan, banyak warga yang sakit semenjak tidur di posko.

Ada yang sakit pusing, demam, gatal-gatal, dan sakit perut.

"Iya saya saja ini pegel banget sama pusing, mungkin karena belum makan kali ya," kata Alir.

Ia berharap bantuan pemerintah diberikan ke warga Taman Kota yang terkena banjir.

"Saya berharap bantuan dari pemerintah baik itu obat-obatan, makanan, susu bayi, pampers, dan selimut," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com