Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Foto Selfie Bersama Anies Baswedan di Tengah Banjir, Ini Kata Bima Arya

Kompas.com - 03/01/2020, 18:49 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Khairina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Swafoto Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, saat ini menjadi viral di media sosial Twitter.

Pasalnya, foto yang diunggah oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli lewat Twitter pribadinya @GunRomli, tertulis sebuah keterangan foto dengan judul "Cengar-cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran".

Sejak diposting pada Kamis (2/1/2020), sudah banyak warganet yang memperbincangkan foto itu.

Baca juga: Update BNPB: 46 Orang Tewas Akibat Banjir di Jakarta dan Lebak

Rupanya unggahan foto itu cukup membuat Bima Arya risih. Orang nomor satu di Kota Bogor ini pun memberikan penjelasan mengenai foto itu.

Bima mengatakan, foto yang diunggah Guntur di Twitter bukanlah foto yang diambil pada saat musibah banjir di awal tahun 2020 ini.

Bima menjelaskan, faktanya foto tersebut diambil pada tanggal 12 Februari 2018 saat Anies datang ke Bogor untuk mengecek ketinggian muka air Katulampa, sekaligus membicarakan kerjasama pencegahan banjir DKI Jakarta.

"Bencana itu membuat duka. Tapi menebar hoaks di tengah bencana itu menyedihkan. Beredar foto saya dengan Gubernur DKI Jakarta sedang berswafoto di Bendung Katulampa Bogor yang diunggah ulang pada 2 Januari 2020. Seolah tak empati dengan musibah," ungkap Bima, Jumat (3/1/2020).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun menyampaikan, jangan mengaitkan kondisi bencana yang terjadi saat ini dengan ranah politik.

Ia berpesan, seharusnya semua pihak harus saling membangun kebersamaan, membangun optimisme, saling percaya, saling mendukung, dan saling menolong.

"Kita hadapi secara bersama-sama jadi ada saatnya berkompetisi tapi sekarang saatnya saling mengisi,"sebutnya.

Baca juga: 2.000 Nasi Kotak Disalurkan ke Korban Banjir Kedoya Selatan, Koordinator Dapur Umum: Itu Masih Kurang

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Bogor Rudiyana menyatakan, keterangan foto yang diunggah akun Twitter @GunRomli itu tidak ada kaitannya dengan bencana yang terjadi di awal tahun 2020.

Menurutnya, bencana alam yang terjadi di awal tahun ini harusnya menjadi duka bagi semua, bukan dimanfaatkan untuk menebar kabar bohong atau hoaks, terlebih dikaitkan dengan urusan politik.

“Kami sangat menyayangkan masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk menebar hoaks,” ungkap Rudiyana.

Dirinya menuturkan, swafoto saat itu dilakukan sebagai momentum baik antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bogor dalam hal upaya pencegahan banjir.

Saat itu, kata Rudiyana, Pemprov DKI berkomitmen untuk menganggarkan pembangunan kolam retensi di kawasan Cibuluh, Bogor Utara, di atas lahan seluas 1,6 hektare yang diharapkan bisa menampung 21.000 meter kubik air.

“Foto tersebut benar, tapi sudah dua tahun lalu. Kondisinya saat itu tidak banjir, bahkan bisa dilihat dari background debit air yang menunjukan normal. Jadi, keterangan foto bahwa Pak Gubernur cengar-cengir selfie dengan Pak Wali di tengah banjir adalah salah dan tidak ada hubungan dengan konteks banjir pada awal tahun 2020,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com