DEPOK, KOMPAS.com- Dian Yuliastuti, ibunda Bagas Marsdianto (20) korban yang meninggal karena terpeleset ketika banjir membantah adanya isu yang menyebutkan anaknya terpeleset ketika sedang mengambil video saat banjir.
Menurut Dian, Bagas meninggal karena terpeleset setelah mengecek debit air di kali yang berada di dekat rumahnya ketika hujan.
"Ada yang bilang anak saya lagi foto, anak saya tidak bawa HP, HP-nya di rumah. Kabar soal dia lagi masukin motor lalu terseret juga bukan, motornya sama calon adik iparnya dia itu," ujar Dian saat ditemui di lokasi, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Hoaks Foto Selfie Bersama Anies Baswedan di Tengah Banjir, Ini Kata Bima Arya
Dian juga menambahkan bahwa adik ipar korban juga ikut terseret arus dan berhasil menyelamatkan diri setelah memanjat pohon ceri.
"Calon adik iparnya Bagas itu luka parah dibawa ke RS Cibinong. Terakhir ditemukan di pohon ceri berusaha menyelamatkan diri dia," ujar Dian.
Bagas merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dan merupakan tulang punggung keluarga.
Setelah ditemukan, korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Baca juga: Penggabungan Normalisasi dan Naturalisasi Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir Jakarta
Sebelumnya diberitakan, korban meninggal lantaran mendokumentasikan banjir akibat tanggul yang jebol.
"Pas lagi dokumentasiin banjir, tiba-tiba korban terpeleset dan terbawa arus banjir hingga meninggal dunia," ujar Kapolsek Bojong Gede Kompol Supriyadi, Rabu (1/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.