Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Mulai Diserang Penyakit

Kompas.com - 03/01/2020, 20:09 WIB
Vitorio Mantalean,
Khairina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan korban banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi mulai terserang penyakit.

Petugas medis di posko pengungsian banjir di Gudang Logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Fitri menyebut, sudah ada 480 orang berobat sejak banjir surut pada Kamis (2/1/2020) hingga  Jumat (3/1/2020).

"Keluhan paling banyak ada ISPA, kemudian ada hipertensi, pingsan, lemas, banyak juga yang luka terbuka kena paku, beling atau terjun saat banjir," kata Fitri kepada wartawan di Gudang Logistik BNPB, Jumat sore.

Baca juga: Dua Remaja Meninggal Diterjang Arus Deras Saat Bermain Banjir

Fitri berujar, jumlah korban banjir yang mendatangi posko pengungsian banjir di Gudang Logistik BNPB ini terus bertambah dari waktu ke waktu.

Pada Kamis pagi hingga sore, ada 200 korban banjir yang berobat. Malamnya, jumlah pasien meroket hingga 305 orang.

Jumat hingga pukul 16.00, sudah ada 175 korban banjir yang mendatangi posko ini untuk berobat.

Dari jumlah 480 pasien ini, korban berusia 40 tahun ke atas mendominasi. Hanya 20 persennya yang merupakan bayi atau balita.

Kondisi psikis disebut jadi pintu masuk berbagai penyakit yang diderita para korban banjir.

"Hampir 50 persen penyebabnya psikis, sehingga menyebabkan penyakit penyerta, karena daya tahan tubuh menjadi lemah juga karena kondisi lelah tubuh, lelah pikiran,," kata Fitri.

Fitri menjamin, jumlah logistik obat-obatan di Gudang Logistik BNPB mencukupi. Pun jumlah tenaga medis yang tersedia di sana.

"Tim medis juga dibantu dari rumah sakit swasta, jadi buka selama 24 jam dibagi tiga shift," kata dia.

Baca juga: Penyebab Banjir dan 5 Provinsi Risiko Tinggi Banjir di Indonesia

Fitri memprediksi, jumlah pasien akan semakin bertambah lagi esok hari dengan keluhan yang terkait langsung dengan dampak banjir seperti difteri, diare, dan gatal-gatal.

"Besok pasti banyak yang mulai datang karena gatal-gatal. Kalau difteri, diare, atau leptospirosis sampai sejauh saat ini sih belum ada. Kita enggak tahu kalau besok," tutupnya.

Sebagai informasi, Perumahan Pondok Gede Permai merupakan salah satu wilayah terdampak banjir paling parah di Kota Bekasi.

Perumahan ini terletak di pertemuan arus dua sungai besar, yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.

Ketinggian air mencapai lebih dari 5 meter merendam rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com