Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bu Yuli, Belasan Tahun Jadi Relawan Bencana di Jakarta Utara

Kompas.com - 04/01/2020, 11:23 WIB
Cynthia Lova,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Tantangan jadi relawan 

Menurut Yuli, menjadi relawan itu bukanlah suatu hal mudah. Apalagi, ia sudah bertahan selama 11 tahun.

Ia sudah mengalami asam pahit sebagai relawan. Yuli bercerita, suatu saat ia pernah dicegat oleh geng motor ketika hendak mengantar bantuan.

Bahkan, bantuan yang awalnya hendak ia salurkan ke korban banjir malah dibajak oleh sekumpulan pemuda.

"Mereka cegat bantuan yang kami bawa menggunakan empat truk. Barang logistik yang kami bawa di truk itu untuk korban banjir semua dibajak. Jadi logistik kala itu hanya tersisa satu truk," kata dia.

Baca juga: Suplai Air Bersih di Jakarta Utara dan Jakarta Timur Terganggu akibat Banjir

Meski kejadian itu sempat membuatnya takut hingga trauma, Yuli tetap bertahan menjadi relawan.

"Kalau mikirnya saya takut terus, pasti saya tidak bisa bertahan sampai sekarang. Selalu yang saya pikirkan membantu orang itu bukan perbuatan salah. Maka, sampai sekarang saya terus menjalankan tugas saya," kata dia.

Yuli mengatakan, dirinya tidak hanya memasak untuk korban banjir, tetapi juga untuk korban bencana lain, seperti kebakaran di kawasan Jakarta Utara.

"Pernah saya waktu itu memasak untuk 3.000 korban kebakaran waktu itu di kawasan Koja," katanya.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Penyakit DBD Mulai Muncul di Jakarta Utara

Yuli menuturkan sempat bosan makan karena saking seringnya melihat makanan yang ia masak.

"Kalaupun saya makan, pasti saya beli makanan dari luar jadi saya tidak enek banget kalau makan," ucapnya.

Harapan Bu Yuli

Yuli prihatin saat ini jarang anak muda yang mau jadi relawan. Meskipun banyak di awal-awal yang minat untuk menjadi relawan, kebanyakan mereka akhirnya tidak bertahan.

Ia berharap, banyak masyarakat, khususnya anak-anak muda, yang hatinya terketuk menjadi relawan bencana.

"Tidak ada yang bertahan gitu yang jadi relawan, khususnya anak-anak muda. Jadi tiga hari mereka bantu, nanti kemudian tidak bantu lagi," kata Yuli.

"Sehingga kita-kita relawan sekarang yang tua bisa regenerasilah. Saya selalu merindukan ada anak-anak muda yang bantu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com