JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di Kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat telah surut. Meski telah surut, warga tetap bertahan mengungsi di Halte Transjakarta Jembatan Baru.
Adapun, ada 89 orang yang mengungsi di Halte Jembatan Baru. Mereka tidur berjejer di halte dengan alas seadanya.
Saat hujan turun, rintikan hujan kerap beberapa kali rembes masuk ke halte itu membasahi tubuh mereka yang mengungsi.
Debu serta angin sangat terasa jika berada di halte itu lantaran kiri-kanan halte yang tidak tertutup.
Baca juga: Korban Banjir di Rawa Buaya Mulai Terserang Diare hingga Gatal-gatal
Meski demikian, mereka memilih bertahan untuk mengungsi.
Salah satu warga RT 002 RW 002, Habillah mengaku, dirinya sangat ingin kembali kerumahnya.
Namun, ia terus mengurungkan niatnya itu lantaran rumahnya yang masih dipenuhi lumpur.
"Kalau dibilang ingin pulang ke rumah, ya kita juga mau pulang. Tapi kan kondisinya rumah kami masih penuh lumpur, malahan lumpurnya sampai sebetis kalau di dalam rumah," ujar Habillah, saat ditemui di Halte Transjakarta Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020).
Habillah mengatakan, ia tidak kuat mencium bau menyengat dari lumpur sisa banjir yang ada di rumahnya.
"Jadi yang lagi bersihin rumah saya sekarang itu, ya suami saya. Saya bener-bener tidak kuat, bau banget," kata Habillah.
Baca juga: Banjir Surut di Rawa Buaya, Warga: Cuma Sisa Kasur sama TV, Kulkas Tenggelam
Sama halnya Susiana, RT 002 RW 002 lainnya mengatakan, masih bertahan mengungsi lantaran rumahnya yang masih banyak lumpur.
Ia yang berencana membersihkan rumahnya dari lumpur selalu terkendala lantaran air dan jaringan listrik di rumahnya masih padam.
"Gimana mau bersihin, air juga kosong di rumah. Masa kita serok-serok aja tanpa disiram," katanya.
Susiana mengatakan, air dan jaringan listrik yang padam membuat dirinya kesulitan pula menyuci barang-barang yang terkena banjir.
"Kita jadi sulit juga nyuciin baju sekolah anak-anak. Padahal anak saya Senin udah masuk sekolah loh. Ini aja bingung gimana nanti dja sekolah," kata ibu tiga anak ini.
Susi berharap, jaringan listrik di rumahnya segera menyala. Sehingga ia bisa membersihkan rumahnya yang saat ini penuh tumpukan lumpur.
"Saya sih berharapnya nyala ya listrik, biar gampang aktivitasnya. Boleh juga dibantu pemkot bersihin lumpur di rumah saya," tuturnya.
Baca juga: Banjir Mulai Surut, Warga Rawa Buaya Tetap Tinggal di Posko Banjir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.