Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viralnya Aksi Camat Ciledug Marahi Relawan Saat Banjir, Sudah Minta Maaf dan Akui Emosi

Kompas.com - 05/01/2020, 10:38 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat bencana banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya, media sosial juga diramaikan aksi emosional Camat Ciledug Syarifudin kepada salah satu relawan bencana banjir.

Dalam video yang beredar di media sosial, Syarifudin tampak memarahi salah satu relawan di tengah bencana banjir di Wisma Tajur, Ciledug.

Video berdurasi 1 menit diunggah salah satunya di akun Instagram @infotangerang.id, Jumat (3/1/2020) lalu.

Keterangan dalam video tersebut menjelaskan bahwa Syarifudin marah lantaran relawan mendata dan membantu korban banjir tanpa berkoordinasi dengannya.

Penjelasan Camat Ciledug

Setelah video itu viral di media sosial, Syarifudin pun menjelaskan kronologi peristiwa itu.

Menurut Syarifudin, peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/1/2020) lalu. Saat itu, terjadi miskomunikasi antara Syarifudin dan relawan yang diketahui bernama Raja.

Baca juga: Viral Camat Ciledug Marahi Relawan soal Bantuan Banjir, Ini Penjelasannya

"Kronologinya itu, Raja meminta peralatan evakuasi mulai dari pengeras suara, lampu senter dan lainnya. Di situ saya bertanya, 'Anda relawan bawa apa saja?'. Ia pun menjawab tak bawa apa-apa, ia hanya membawa selembar kertas dan pulpen," ujar Syarifudin dalam keterangan yang diterima, Sabtu (4/1/2020).

Syarifudin mengatakan, dia telah mencari informasi tentang Raja melalui anggota Polsek Ciledug yang turut menangani bencana banjir di lokasi itu.

Alasannya, penanganan bencana banjir di lokasi itu merupakan tanggung jawabnya sebagai pejabat wilayah. Sementara itu, dia baru melihat sosok Raja pada hari kedua pasca banjir.

"Sebagai pejabat wilayah, saya dan tim Basarnas saat itu bertanggung jawab penuh. Proses evakuasi dalam situasi banjir separah itu harus digerakkan dalam satu komando," ungkap Syarifudin.

Baca juga: Marah ke Relawan Saat Banjir, Camat Ciledug Akui Lelah dan Tersulut Emosi

Camat minta maaf dan berterima kasih

Atas peristiwa itu, Syarifudin telah mengungkapkan permintaan maaf. Dia mengaku tersulut emosi karena kondisi tubuhnya lelah.

"Sudah hari kedua, semua mungkin sudah dalam kondisi lelah begitu juga dengan saya, hingga sempat tersulut emosi," ujarnya.

Syarifudin mengungkapkan, dia tidak bermaksud menghalangi siapa pun yang ingin membantu korban bencana banjir. Saat itu, dia hanya berniat mencari informasi tentang sosok Raja.

Namun, di balik viralnya kejadian tersebut, Syarifudin menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para relawan yang telah membantu warga dalam mengevakuasi korban banjir.

"Saya berterima kasih sebesar-bersarnya untuk seluruh relawan dan masyarakat yang telah membantu korban banjir di Kota Tangerang, khususnya di Wisma Tajur. Kita sama –sama berdoa dan terus bergerak, semoga Kota Tangerang cepat pulih," ungkap Syarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com