Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Wanita Hamil Terjepit Bus Damri di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 06/01/2020, 13:13 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Nurlela terjepit bus Damri di halte shuttle bus TOD M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Kasatlantas Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Argadija Putra mengatakan, kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada Minggu (5/1/2020) kemarin.

"Kemarin ada kejadian kecelakaan antara bus Damri dengan pejalan kaki," kata dia saat ditemui di Asrama Polisi, Benteng Kota Tangerang, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Minibus Tabrak Truk yang Parkir, Penumpang Terjepit Badan Mobil

Arga menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula dari sopir bus Damri bernama Andi yang sedang melakukan aktivitas naik turun penumpang di halte shuttle bus TOD Bandara Soekarno-Hatta.

"Setelah bus Damri selesai menaikkan (penumpang). Kemudian bus itu maju," kata Arga

Arga mengatakan, ada kemungkinan saat itu sopir kurang kurang konsentrasi saat berkendara.

"Di depan kurang 100 meter ada Nurlela, terjepit dengan tembok akibat bus tersebut," kata dia.

Tidak dalam kondisi hamil

Arga juga membantah adanya isu korban bernama Nurlela tersebut dalam keadaan hamil.

"Korban tidak hamil, kami kroscek langsung," kata dia.

Sebelumnya sempat viral di media sosial bahwa korban wanita yang terjepit bus Damri di Bandara Soekarno-Hatta dalam kondisi hamil.

Baca juga: Lansia, Ibu Hamil, dan Bayi Terjebak Banjir di Perumahan Wisma Tajur, Tangerang, 6 Perahu Dikerahkan

Bahkan, Arga mengatakan korban tidak mengalami luka serius dan hanya menderita luka memar saja dan sudah kembali dari Rumah Sakit.

"Hasil Rontgen tidak ada luka dalam, hanya memar sedikit di bagian bahu," jelas dia.

Menggunakan jalur bus

Korban juga diketahui menggunakan jalur bus untuk berjalan kaki. Padahal, kata Arga, jalur tempat kejadian perkara dikhususkan untuk jalur bus dan bukan untuk pejalan kaki.

"Kalau rambu sudah cukup, tapi itu memang sempit dan bukan khusus jalan orang. Itu memang khusus perlintasan bus saja," kata dia.

Saat ini sopir dengan nama Andi masih diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kami amankan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com