JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di DKI Jakarta masih mengungsi pascabanjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Ibu Kota sejak 1 Januari 2020.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, jumlah pengungsi masih 3.106 orang. Pengungsi yang paling banyak berada di Jakarta Barat.
"Di Jakarta Barat masih ada 3 RT di satu kelurahan yang terdampak banjir, ketinggian air saat ini paling dalam mencapai 150 cm. Masih ada 2.867 pengungsi di lima lokasi pengungsian," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI M Ridwan saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020).
Di Jakarta Barat, banjir terjadi karena luapan dari Sungai Angke, Kali Pesanggrahan, Kanal Banjir Barat, dan banjir rob.
Baca juga: Pengungsi Banjir di Jakarta Barat Mulai Kembali ke Rumah
Sementara di Jakarta Timur, seluruh wilayah yang terdampak banjir sudah surut. Namun, masih ada 200 orang pengungsi di satu lokasi pengungsian.
Banjir di Jakarta Timur terjadi karena luapan sungai Ciliwung, Cipinang dan Sunter.
Untuk wilayah Jakarta Utara telah surut, tetapi masih ada 20 pengungsi di satu lokasi pengungsian. Banjir ini terjadi karena luapan Kali Cakung, Sunter, dan banjir rob.
"Di Jakarta Selatan, seluruh wilayah juga sudah surut tetapi masih ada pengungsi sebanyak 19 orang di satu lokasi pengungsian. Banjir di sana karena luapan sungai Ciliwung, Krukut, Grogol, dan Pesanggrahan," jelas Ridwan.
Sedangkan Jakarta Pusat, seluruh wilayah sudah surut dan sudah tidak ada warga yang mengungsi.
Baca juga: PT Transjakarta Tidak Beri Batasan Waktu kepada Pengungsi di Halte Jembatan Baru
Ridwan menambahkan, ada warga yang masih mengungsi meski rumahnya sudah tak banjir dikarenakan masih dilakukan pembersihan.
"Karena rumah-rumahnya masih dalam tahap recovery, dibersihkan dulu lumpurnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.