Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Sebut Camat Ciledug Marahi Relawan karena Miskomunikasi

Kompas.com - 06/01/2020, 17:06 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, ribut antara Camat Ciledug Syarifuddin dengan relawan bernama Rajab saat menangani korban banjir merupakan miskomunikasi. 

Diketahui, belakangan viral video Syarifuddin memarahi Rajab yang tengah mengkoordinir bantuan untuk korban banjir di wilayah Tangerang.

Arief mengatakan, Syarifuddin sudah menjelaskan duduk perkara antara dirinya dengan relawan tersebut.

"Kemarin sudah diperiksa, dia hanya miskomunikasi saja," ujar Arief saat ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Marah ke Relawan Saat Banjir, Camat Ciledug Akui Lelah dan Tersulut Emosi

Arief menambahkan, ke depannya, masyarakat yang ingin membantu evakuasi maupun distribusi bantuan kepada korban banjir hendaknya berkoordinasi dengan pejabat setempat.

Dengan demikian, kejadian seperti yang dialami Syarifuddin dan Rajab tak terulang kembali.

"Ke depan saya berharap ada koordinasi ke aparat setempat, jadi tidak overlaping," kata Arief.

Arief menambahkan, dirinya juga tak memberi sanksi kepada Syarifuddin karena telah meminta maaf.

"Kemarin pak Camatnya sudah minta maaf," kata dia.

Meski begitu, Arief berterima kasih kepada relawan dan masyarakat yang ikut membantu penanganan bencana banjir di Kota Tangerang.

"Kepada semua masyarakat mengucapkan terimakasih atas bantuan dan apresiasinya," kata dia.

Adapun sebelumnya, saat bencana banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya, media sosial diramaikan aksi emosional Camat Ciledug Syarifudin kepada salah satu relawan bencana banjir.

Dalam video yang beredar di media sosial, Syarifudin tampak memarahi salah satu relawan di tengah bencana banjir di Wisma Tajur, Ciledug.

Baca juga: Viral Camat Ciledug Marahi Relawan soal Bantuan Banjir, Ini Penjelasannya

Video berdurasi 1 menit diunggah salah satunya di akun Instagram @infotangerang.id, Jumat (3/1/2020) lalu.

Keterangan dalam video tersebut menjelaskan bahwa Syarifudin marah lantaran relawan mendata dan membantu korban banjir tanpa berkoordinasi dengannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com