JAKARTA,KOMPAS.com - Rajab Priadi, relawan yang dimarahi Camat Ciledug menjelaskan awal mula bagaimana dia bisa terlibat dalam proses evakuasi banjir di kawasan Perum Wisma Tajur, Ciledug.
Kerterlibatan Rajab bermula ketika dirinya ingin melihat keadaan orangtua di kediaman saudaranya di kawasan Wisma Tajur pada Rabu (1/1/2020).
Namun, saat dia tiba ke lokasi pada pukul 22.00 WIB, dia justru mendapati bahwa wilayah tersebut sudah terendam banjir.
Banyak warga yang sibuk menyelamatkan diri dan keluarga sendiri, demikian Rajab mendeskripsikan situasi yang menyambutnya kala itu.
Baca juga: Viral Dimarahi Camat Ciledug, Rajab Tidak Simpan Dendam dan Tetap Evakuasi Warga
Saat itulah, hatinya terketuk untuk mengkoordinir proses evakuasi warga yang terkena banjir. Dia melakukan hal tersebut berdasarkan insiatif pribadi.
"Di sana chaos, tidak ada satu komando lah. Jadi masing-masing mementingkan keluarga masing-masing saja. Akhirnya saya inisiatif, saya ambil semua data yang terkumpul, saya sobek, saya buat data baru," kata Rajab saat ditemui di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
Bahkan, dia mengklaim lebih memprioritaskan orang lain dibandingkan orangtua sendiri.
"Saya bikin skala prioritas, bahwa kami utamakan orang sakit, lansia dan dewasa. Makanya orangtua saya baru dievakuasi siang, sebelum adzan dzuhur," ucapnya.
Proses evakuasi pun berjalan dari pukul 22.00 WIB hingga keesokan harinya. Pada Kamis (2/1/2020) itu lah dia bertemu dengan Camat Ciledug Syafriudin.
Rajab pun sempat meminta bantuan kepada Syafriudin, yakni berupa alat pengeras suara agar mempermudah proses evakuasi. Camat sempat menanggapi permintaan Rajab dengan baik.
"Saya sempat ngobrol sama pak camat, iya saya sempat minta pengeras suara tapi enggak minta senter," ucap Rajab.
Namun, beberapa menit setelahnya, Syarifudin justru memarahi Rajab. Bahkan Rajab tidak tahu mengapa camat sampai mengomelinya.
"Enggak tahu (alasan camat memarahi Rajab). Saya tidak ingat lagi kalimatnya apa," kata Rajab.
Baca juga: Viralnya Aksi Camat Ciledug Marahi Relawan Saat Banjir, Sudah Minta Maaf dan Akui Emosi
Rajab mengaku tidak memedulikan omelan Syarifudin dan terus melakukan proses evakuasi.
"Sampai detik ini saya enggak punya dendam pribadi sama pak camat. Saya tetap lanjut bantu proses evakuasi sampai sore. Baru saya pulang ke rumah orangtua saya," ucap dia.