Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rujak Center for Urban Studies: Hampir 80 Persen Jakarta Tertutup Bangunan

Kompas.com - 06/01/2020, 21:36 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut penghitungan Rujak Center for Urban Studies, hampir 80 persen di Jakarta tertutupi oleh beton atau bangunan-bangunan komersial.

Sehingga hanya 20 persen tersisa ruang untuk resapan air dan ruang terbuka hijau di kawasan Jakarta.

"Hampir 80 persen bangunan yang terbangun (bangunan komersial maupun permukiman) di Jakarta," ujar Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja saat ditemui di LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).

Elisa menilai, bertambah banyaknya gedung-gedung yang dibangun di Jakarta seolah dibiarkan diizinkan tanpa melihat bagaimana jumlah resapan air dan ruang terbuka hijau dari gedung itu.

Baca juga: Kajian IAP, Butuh 192.513 Sumur Resapan Atasi Banjir Jakarta

Adapun untuk mendirikan bangunan atau perumahan seluas 25 hektare atau luas bangunan lebih dari 10.000 meter per segi harus menyisakan ruang untuk resapan air dan ruang terbuka hijau.

"Ini (perizinan bangunan) dibiarkan bartahun-tahun tanpa pengawasan, akhirnya dia dibiarkan, yaudahlah dibangun biar nanti dikasih denda atau ijin atau bahkan ada yang diputihkan," kata Elisa.

Ia juga mencontohkan, Pulau Reklamasi, Hotel Mulia, Greenvile, Kem Chicks Kemang yang dahulunya kawasan tersebut adalah sumber resapan.

Elisa mengatakan, seharusnya suatu bangunan harus mampu mengelola airnya sendiri.

Sehingga tidak seluruh air langsung dibuang ke sungai atau drainase Jakarta.

"Hampir mustahil jika air di permukaan dan limpasan dari 90 persen tersebut hanya bertumpu pada drainase kota dan badan air Jakarta yang hanya 3 persen dari total luas darat Jakarta," ujar Elisa.

Elisa mendesak para pengelola bangunan untuk memiliki kolam resapan, roof garden, dan tandon untuk menyimpan air yang dihasilkan gedung itu sendiri.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Keruk Waduk hingga Bangun Sumur Resapan

"Jadi air itu harus dikelola agar tidak semua dijatuhkan ke drainase kota. Sehingga harus memiliki resapan air sendiri gedung-gedung itu agar bisa ditampung dulu lalu dibuang perlahan ke drainase kota," tutur dia.

"Hampir mustahil jika air di permukaan dan limpasan dari 90 persen tersebut hanya bertumpu pada drainase kota dan badan air Jakarta yang hanya 3 persen dari total luas darat Jakarta," ujar Elisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com