Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wali Kota Susuri Kali Bekasi 8 Kilometer Selepas Bencana Banjir

Kompas.com - 07/01/2020, 06:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen berjalan kaki sepanjang 8 kilometer di atas tanggul Kali Bekasi, Senin (6/1/2020) kemarin. Rahmat didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kota Bekasi.

Ia hendak mengecek keadaan tanggul Kali Bekasi setelah diterjang banjir pada Rabu pekan lalu.

Rahmat menyusuri tepian Kali Bekasi itu selama 6 jam, dimulai dari wilayah Bekasi Selatan dan berakhir di aliran Kali Cikeas di perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bogor di wilayah Jatiasih.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Jalan Kaki 8 KM Sisir Tanggul Kali Bekasi Setelah Banjir

Kompas.com ikut berjalan kaki bersama Rahmat. Ia memilih berjalan di atas tanggul yang lebarnya tak sampai 1 meter. Kadang, Rahmat turun ke perumahan warga yang masih penuh lumpur sungai.

Beberapa kali, para pejabat yang mendampinginya tampak kewalahan karena harus berjingkat ekstra hati-hati menggunakan sepatu bot yang licin berlumuran lumpur.

Lima perumahan

Rahmat sudah ada di titik bekas tanggul Kali Bekasi di Perumahan Pondok Mitra Lestari ketika ditemui Kompas.com, Senin siang. Tanggul tersebut jebol sepanjang 30 meter, tepat di kelokan Kali Bekasi.

Ia berulang kali meminta jajarannya berpikir ekstra keras untuk mengatasi persoalan itu, ditambah dengan masalah sampah yang menghantui perumahan warga.

Fahmi Arlan, pengawas wilayah Kali Bekasi, Sungai Cileungsi, dan Sungai Cikeas dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat (PUPR) mengatakan akan segera mengatasi masalah itu dengan solusi jangka pendek.

"Kami tanggul sementara pakai bronjong, pakai karung pasir, supaya ketika datang air, dia akan tertahan. Kalau kami pakai konstruksi permanen butuh waktu lama, tidak secepat itu," kata Fahmi kepada wartawan, Senin sore.

"Kurang lebih butuh 200-300 bronjong di sini," imbuhnya.

Fahmi mengatakan, solusi jangka pendek itu sangat mendesak karena berdasarkan prakiraan BMKG, tanggal 11-15 Januari ini, curah hujan esktrem bakal kembali melanda Jabodetabek.

Sebelum menginjakkan kaki di Pondok Mitra Lestari, Rahmat terlebih dulu mengecek Perumahan Depnaker. Di sana ia juga memeriksa keadaan tanggul.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri) meninjau kondisi banjir di Kota Bekasi, Kamis (2/1/2020).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kiri) meninjau kondisi banjir di Kota Bekasi, Kamis (2/1/2020).

Selanjutnya, Rahmat bergerak menuju ke selatan, ke arah Kecamatan Jatiasih.

Total, lima perumahan ia lintasi: Perumahan Depnaker, Pondok Mitra Lestari, Jakakencana, Kemang IFI, perumahan Angkatan Laut, dan berakhir di Pondok Gede Permai yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor.

Kondisi perumahan-perumahan di tepi tanggul Kali Bekasi itu masih dalam keadaan kacau. Sebagian lumpur tak bisa lagi terdorong ke selokan karena selokannya sudah tersumbat.

Baca juga: 89 Titik Tanggul Rusak akibat diterjang Kali Bekasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com