JAKARTA, KOMPAS.com - Kivlan Zen, terdakwa penguasaan senjata api ilegal menyebut uang yang diberikan 15.000 dollar Singapura kepada terdakwa Helmi Kurniawan alias Iwan adalah uang miliknya sendiri.
Kivlan mengatakan, uang itu diberikan kepada Helmi rencananya untuk menggerakkan massa saat demo Supersemar di Istana Negara, Jakarta.
Kivlan mempercayakan Helmi untuk membuat demo Supersemar ini.
"Uang itu untuk demo Supersemar supaya jangan dicabut," ujar Kivlan saat bersaksi dalam persidangan Habil Marati di PN Jakpus, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: Dituduh Miliki Senjata Api Ilegal, Kivlan Zen: Pokoknya Saya Tidak Bersalah, Semua Rekayasa
Kivlan juga mengakui meminta dana dari Habil Marati untuk menambahkan uang miliknya demi melancarkan rencananya menggelar demo Supersemar di Istana pada 12 Maret 2019.
Kivlan mengaku meminta Helmi untuk mengerahkan massa sebanyak 10.000 orang.
"Helmi juga menyiapkan demo dan jawara dari Banten. Makanya saya berikan uang itu untuk Supersemar," kata Kivlan.
Baca juga: Kivlan Zen Ditetapkan jadi Tahanan Rumah
Meski uangnya telah diserahkan ke Helmi, nyatanya demo Supersemar yang direncanakannya itu gagal.
"Helmi tidak melaksanakan demo. Dia bilang mendampingi Jenderal Djoko Santoso. Saya cek di Istana tidak ada demo," tuturnya.
Kivlan didakwa menguasai senjata api ilegal. Ia disebut menguasai empat pucuk senjata api dan 117 peluru tajam.
Kivlan didakwa dengan dua dakwaan. Dakwaan pertama, Kivlan dinilai melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sementara dakwaan kedua, didakwa melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 56 Ayat 1 KUHP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.