Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Terjepit Bus di Bandara Soekarno-Hatta Belum Dapat Biaya Pengobatan dari Damri

Kompas.com - 07/01/2020, 18:51 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Korban terjepit bus Damri di halte shuttle bus TOD Bandara Soekarno-Hatta, Nurlela mengaku belum mendapat kejelasan terkait biaya pengobatan.

Suami Nurlela, Saprudin mengatakan bahwa hingga hari kedua perawatan istrinya, pihak Damri tidak memberikan santunan apa pun.

"Boro-boro, ini sudah siang saya coba telepon, belum ada yang datang ke sini," kata dia saat berbincang dengan Kompas.com di di Klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020) tempat istrinya dirawat.

Saprudin mengatakan, dirinya pernah bertemu dengan pihak Damri, akan tetapi belum ada kejelasan terkait biaya pengobatan Nurlela.

Baca juga: Trauma, Korban Terjepit Bus Damri: Saya Enggak Mau Ingat, Untung Saya Masih Hidup

"Sudah ketemu, katanya mau ada utusan ke sini, sampai hari ini belum ada," kata dia.

Padahal, lanjut Saprudin, biaya pengobatan istrinya di klinik urut tersebut cukup mahal. Dia mengatakan, satu hari bisa mengabiskan biaya sampai dengan Rp 500.000.

Sedangkan ahli urutnya sendiri, lanjur Saprudin, memperkirakan istrinya harus dirawat intensif minimal 20 hari di klinik tersebut.

"Hitung saja sendiri berapa saya harus keluar uang," kata dia.

Saat Kompas.com berkunjung ke rumah Saprudin di RT 003 RW 03 Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper Kota Tangerang, terlihat anaknya yang masih berusia 4 sampai 12 tahun.

Saprudin mengatakan, karena kecelakaan yang dialami istrinya, anak-anak mereka tidak masuk sekolah.

"Enggak ada yang urusin, ini yang masuk pondok juga nggak jadi saya antar," kata dia.

Saprudin sendiri bekerja serabutan. Itulah sebabnya dia berharap pihak Damri mau bertanggungjawab atas pengobatan Nurlela.

Adapun sebelumnya, Nurlela terjepit antara tembok jalan halte shuttle bus dengan shuttle bus Damri. Dia berhasil dievakuasi petugas keamanan TOD Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Baca juga: Kronologi Perempuan Terjepit Bus Damri di Halte Soekarno-Hatta


Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Ahmad Alexander mengatakan, Nurlela warga RT 03 RW 03 Kelurahan Poris Jaya Kecamatan Batuceper awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

"Pada hari Minggu 5 Januari 2019 sekira pukul 13.25 WIB korban bersama dengan rekan kerja yang bernama Wulandari berangkat kerja," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com