Pepen berniat menghubungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, guna membahas pengangkutan sampah pascabanjir di Kota Bekasi.
"Saya akan menghubungi Pak Gubenur Anies untuk memberikan ruang di TPST Bantargebang agar sampah-sampah akibat banjir ini dapat dibuang ke sana," ujar dia, Selasa.
Timbunan sampah yang telah diangkut dari perumahan warga hingga Selasa kemarin belum seberapa.
Pasalnya, hampir 70 persen wilayah Kota Bekasi terendam banjir. Pemerintah Kota Bekasi menetapkan hingga Selasa depan atau selama masa tanggap darurat bencana persoalan sampah ini bisa teratasi.
"Ini tidak selesai seminggu. Makanya pascadampak terhadap banjir ini, saya tetapkan sampai Senin depan minimal 60 persen warga sudah bisa menikmati, sudah tidak cium-cium bau seperti itu lagi dan sehat," ujar Pepen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana menaksir, total timbunan sampah bekas banjir yang bakal berakhir di TPA Sumur Batu bakal mencapai belasan ribu ton.
Jumlah itu diperoleh dengan asumsi, setiap hari truk sampah Pemkot Bekasi plus 65 truk sewaan sanggup mengangkut 1.500 ton sampah sehari.
Yayan menyebutkan, pengangkutan sampah banjir yang mayoritas menumpuk di perumahan warga difokuskan di titik-titik yang dilanda banjir paling parah, seperti wilayah Jatiasih.
"Kondisi banjir ini merata di semua wilayah, artinya kami tetap konsentrasi juga di setiap wilayah. Tetapi prioritas adalah yang benar-benar terparah," ujar Yayan, Senin.
Secara matematis, selama 12 hari masa tanggap darurat bencana terhitung sejak Kamis lalu Selasa depan, total ada 18.000 ton sampah imbas banjir di Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.