Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semanan Sebut Banjir Awal 2020 Terparah sejak 2007

Kompas.com - 08/01/2020, 13:17 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian wilayah Semanan, Jakarta Barat, sudah mulai surut pascabanjir yang melanda kawasan RW 001.

Setiyo (47), warga RT 003 RW001, terlihat sibuk membenahi rumahnya yang sejak 1 Januari 2020 terendam hingga setinggi 2 meter.

Saat ditemui Kompas.com, Setiyo mencoba kembali menceritakan banjir yang sempat menggenangi rumahnya.

"Kemarin persis tanggal 1 (Januari), dari sana hujan dan air langsung kemari," ucap Setiyo saat ditemui di depan rumahnya, Semanan, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2020).

Air datang begitu cepat, membuat warga sekitar kaget. Bahkan Setiyo tak sempat menyelamatkan harta benda di rumahnya.

Hanya surat-surat berharga seperti ijazah, BPKB, dan STNK kendaraan yang diselamatkan Setiyo.

Baca juga: Mendagri Serahkan Dokumen Kependudukan Pengganti Korban Banjir di Pancoran

"Itu air cepat banget, benar-benar durasi air naik cepat sekali. Surat-surat alhamdulillah sebagian sih selamat, orang saya keluar itu saja sudah seleher," kata Setiyo sembari membersihkan lemari yang terendam.

Akibat banjir itu, Setiyo bersama tiga anak dan istrinya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Sembari membersihkan sampah, Setiyo melanjutkan ceritanya. Kata dia, rumahnya baru bisa dibenahi sejak Senin (6/1/2020) petang karena air baru surut pada waktu itu.

"Saya ngungsi tujuh hari, ini baru surut, belum evakuasi semua ada yang kerendem. Sampah-sampah juga pada baru diangkutin semua ini sama petugas," ucap Setiyo.

Di lokasi RW 001, jalanan di gang-gang masih dipenuhi kendaraan bermotor milik warga, beberapa juga ada yang menjemur pakaian, kasur, serta sisa-sisa lemari dan kursi yang masih bisa dipergunakan.

Banjir terparah

Datangnya air yang cepat membuat Setiyo berspekulasi bahwa banjir kali ini yang terparah sejak 2007.

"Ini paling parah dari tahun 2007, sudah 12 tahun padahal, dan sudah ada kali-kali gede. Inilah tanggal 1 (Januari) air cepat banget masuk, semua kerendem sudah," kata Setiyo.

Lanjut Setiyo, adanya pengerukan dan pelebaran di kali-kali besar di wilayah Jakarta Barat dapat mengurangi dampak banjir.

Baca juga: Banjir Belum Surut, Warga: 2020 Banjir Terparah di Semanan

Namun, pada 1 Januari 2020, Setiyo hanya bisa pasrah saat air banjir masuk ke rumahnya. Namun, yang terpenting menurutnya adalah keluarga yang masih selamat.

"Ya alhamdulillah, Mas, tapi anak-anak belum masuk sekolah ini seragam sama buku kan terendam," ucap Setiyo.

Sampai saat ini, para petugas PPSU, Dinas SDA, Dinas LH, dan Satpol PP bersama dengan warga mengambil sisa-sisa barang yang terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com