Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GM DAMRI: Korban Terjepit Bus di Bandara Soetta Bukan Mutlak Kesalahan DAMRI

Kompas.com - 08/01/2020, 16:52 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - General Manager (GM) DAMRI Bandara Soekarno-Hatta, Sumijan mengatakan, kecelakaan perempuan terjepit Shuttle Bus DAMRI Bandara Soekarno-Hatta, Banten, bukan hanya kesalahan DAMRI.

"Kalau kita mau lurus-lurusan, itu sebenarnya tidak semata-mata mutlak kesalahan dari pihak DAMRI sendiri," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2020).

Dia menilai, pihak Bandara Soekarno-Hatta atau PT Angkasa Pura II juga harus memberikan perhatian kepada perisitiwa kecelakaan tersebut.

"Tidak ada (rambu) larangan dari Pihak AP II (Angkasa Pura II), musti harusnya ikut (tanggung jawab) ini lah gitu," kata Sumijan.

Baca juga: Kronologi Perempuan Terjepit Bus Damri di Halte Soekarno-Hatta

Namun demikian, pria yang akrab disapa Jaja tersebut mengatakan, DAMRI tidak meminta AP II ikut bertanggungjawab dengan peristiwa yang melukai seorang pekerja tersebut.

"Kami namanya kerja sama di sana satu tim. Selama kami bisa selesaikan sendiri, kita selesaikan," kata dia.

Dia berharap, kasus tersebut bisa segera selesai baik-baik dan tidak terulang lagi.

Jaja mengatakan, pihak AP II pasti akan mengevaluasi kejadian tersebut dan memperbaiki kekurangan yang ada.

Baca juga: Trauma, Korban Terjepit Bus Damri: Saya Enggak Mau Ingat, Untung Saya Masih Hidup

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Ahmad Alexander sebelumnya mengatakan, Nurlela awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Nurlela kemudian menuju gedung GWO tempat dia bekerja untuk melakukan brifing yang berada di sebelah kanan turunan Flyover TOD.

Korban mengambil jalan dari gedung TOD melalui jalan yang merupakan pintu keluar Shuttle Bus Damri dengan posisinya menanjak tidak ada ruang untuk pejalan kaki.

"Pada saat bersamaan Bus sudah dalam posisi berjalan, kemudian korban jatuh dan masuk di bawah badan bus," kata Alex.

Baca juga: Korban Terjepit Bus di Bandara Soekarno-Hatta Belum Dapat Biaya Pengobatan dari Damri

Korban yang masuk ke kolong bus berhasil dievakuasi oleh petugas keamanan gedung TOD.

Selanjutnya dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan yang kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Nurlela mengaku bahwa ia berjalan di jalur bus karena tidak ada rambu yang memberikan peringatan bahwa jalur yang ia jejaki itu khusus untuk bus.

"Enggak ada rambu, dan saya sering lewat sana," kata dia saat ditemui Kompas.com di Klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com