Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Jakarta, Saat Kata-kata dan Fakta Lapangan Tak Sejalan

Kompas.com - 09/01/2020, 12:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar Anies, pada 3 Januari ini.

Daerah yang aliran sungainya telah dinormalisasi yakni Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara di Jakarta Timur.

Anies mengatakan, banjir di Jakarta dapat diselesaikan dengan cara pengendalian air di daerah hulu. Pengendalian air tersebut dengan membangun kolam retensi seperti dam, waduk, dan embung.

Terkait banjir pada 1 Januari ini, Anies juga mengklaim bahwa mayoritas wilayah Jakarta tidak tergenang banjir.

Dia menyebutkan sebanyak 85 persen wilayah Jakarta tidak dilanda banjir, salah satunya wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Hal itu kata dia, karena pompa air di Kemang bekerja dengan baik.

"Hujan yang sedemikian deras, tapi kenapa Kemang tidak banjir, karena pompa mobile kami bekerja di Kemang Raya," kata  Anies pada 5 Januari.

Baca juga: Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter

"Karena itu, alhamdulillah 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," lanjutnya.

Tetapi, pernyataan Anies berbeda dengan fakta di lapangan. Data Kompas.com, banjir melanda kawasan Kemang pada 1 Januari.

Salah titik banjir di sana adalah di Jalan Kemang Timur. Hery, warga setempat menjelaskan bahwa kawasan rumahnya diterjang banjir setinggi 2 meter lebih.

"Dari pukul 03.00 pagi air memang sudah masuk karena hujan deras kan, tapi semakin lama kok semakin tinggi. Pukul 08.00 saya lihat air sudah setinggi 2 meter," kata Hery.

Butuh pembahasan komprehensif

Anies telah dua tahun lebih menjabat. Setiap tahun banjir muncul walau dengan skala yang bervariasi.

Terkait banjir yang terahir ini, ia menyebutkan, pencegahan banjir akan dibicarakan secara komprehensif, tak hanya oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, banjir pada awal 2020 tidak hanya menerjang wilayah Jakarta, tetapi juga terjadi di Lebak di Provinsi Banten, dan Bekasi di Provinsi Jawa Barat.

"Semua program yang terkait dengan pencegahan penanggulangan bencana, kami bicarakan secara komprehensif, karena seperti kita tahu, peristiwa ini terjadi dari Lebak sampai ke Bekasi, bukan satu ruas titik yang terjadi perdebatan, tapi luas," ujar Anies Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa lalu.

Dia belum mau menjelaskan program pencegahan banjir secara komprehensif itu seperti apa. Pemerintah saat ini masih fokus menanggulangi banjir yang terjadi.

Program pencegahan banjir baru akan dibicarakan setelah penanggulangan banjir rampung.

"Pada fase ini, seperti tadi disepakati, kami membicarakan mengenai penanganan akibat banjir, kemudian juga memastikan rehabilitasi berjalan tuntas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com