Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pondok Gede Permai Bekasi Keluhkan Minimnya Alat Berat Atasi Lumpur Banjir

Kompas.com - 09/01/2020, 19:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi mengeluhkan lambannya rehabilitasi perumahan mereka dari endapan lumpur yang terbawa banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Sudah sepekan lebih hingga Kamis (9/1/2020), lumpur masih membanjiri gang-gang wilayah perumahan yang dihuni lebih dari 300 keluarga itu.

Mereka menganggap, pengerahan alat berat untuk mengatasi masalah lumpur setengah hati karena jumlahnya tak sebanding dengan cakupan wilayah yang terendam lumpur.

"Ekskavator belum keliatan (banyak), cuma satu yang kelihatan hari ini, kemarin ada dua tapi ternyata cuma dari ujung sini. Ujung sana belum. Minim banget, dengan kondisi yang banyak sampah dan lumpur seperti itu," ujar Oonk (52), warga RT 007 RW 008 ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis sore.

"Sekarang lihat saja, got dari sini sampai ke ujung sana rata. Lumpur semua," imbuhnya.

Baca juga: Sepekan Lebih Pascabanjir, Lumpur di Pondok Gede Permai Bekasi Masih Sebetis

Pantauan Kompas.com pada Kamis sore, sebanyak 6 RT di sana masih dipenuhi lumpur yang masuk hingga rumah warga.

Selama menyusuri perumahan itu, Kompas.com hanya berjumpa dengan satu unit ekskavator.

Ekskavator tersebut bukan mengangkut lumpur, melainkan sekadar mendorong lumpur itu ke selokan agar akses jalan dapat terbuka.

Padahal, wilayah RW 008 merupakan wilayah paling parah terdampak banjir se-Pondok Gede Permai (PGP).

Baca juga: Anies: Banjir dari Lebak sampai Bekasi, Sayangnya Tak Semua Dapat Perhatian

PGP adalah wilayah paling parah terdampak banjir di Jatiasih dengan kedalaman lebih dari 4 meter, dan Jatiasih jadi kecamatan dengan titik banjir terbanyak se-Kota Bekasi.

Warga berharap, bencana lumpur ini segera teratasi dengan pengerahan alat berat dengan jumlah yang memadai.

"Jadi kalau bisa sih terutama alat berat, alat penyedot lumpur, damkar yang katanya akan turun. Saya sempat dengar 'nanti turun kok, Bu damkar'," ujar Oonk.

"Damkarnya enggak kecil-kecil saja agar bisa ke sini. Dia kan punya air, dia bisa semprot," imbuhnya.

Baca juga: Selama Sepekan, 5.587 Warga Kota Bekasi Sakit Gara-gara Banjir

Sementara itu, Irvan Nurdin (36) warga RT 003 RW 008 berharap, alat berat yang dikerahkan tidak hanya mengatasi lumpur, melainkan juga sampah.

Pasalnya, hanya segelintir sampah yang telah diangkut dari RW 008 8 hari sejak banjir melanda. Bau busuk sudah amat mengganggu.

"Kalau sampahnya diangkat, langsung disemprot, sudah selesai itu," ujar Irvan Kamis sore.

"Yang enggak kalah hebat kan sampah. Sampah sudah banyak tapi alat beratnya kurang," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com