Kompas.com sempat menjumpai beberapa warga PGP yang terpaksa membersihkan aneka barang di rumah mereka dengan air selokan.
Baca juga: Terendam Lumpur dan Listrik Mati, Rumah di Pondok Gede Permai Bekasi Ditinggalkan Penghuni
Di permukiman yang dilanda lumpur itu, air selokan yang warnanya serupa kopi susu itu jadi cairan paling bersih yang ada.
Kala itu, pemerintah kota pun masih keteteran mengirimkan bantuan untuk warganya, apalagi pada warga PGP yang gang-gang perumahannya tak dapat dilintasi kendaraan. Mobil tangki air tak ada yang sanggup masuk.
"Di hari kedua setelah surut itu (Jumat, 3 Januari 2020) ada donatur yang kasih kami (uang) untuk koordinasi pengadaan air bersih itu. Awalnya kami beli harganya sekitar Rp 750.000," ujar Oonk (52) warga RT 007 RW 008 PGP, Kamis sore.
Uang itu untuk menebus satu mobil tangki air berkapasitas 8.000 liter. Air dari perusahaan swasta itu, selain dipakai buat kebutuhan bersih rumah dan perabotan warga, juga digunakan untuk mencairkan lumpur yang mengendap di jalan dan rumah.
"Kemudian, Sabtu, Minggu itu naik terus sampai akhirnya menjadi Rp 1,6 juta harganya," kata Oonk.
"Itu apakah aji mumpung, saya enggak tahu. Sampai menantu saya bikin status di WhatsApp, katanya, 'kalau gitu gue bikin perusahaan air saja biar berkah'," ujar dia.
Oonk dan warga lain akhirnya pilih menggalang dana lagi ketimbang mengandalkan dana dari donatur tersebut.
Ia mencoba berpikir positif, bahwa harga air bisa meroket sebegitu cepat karena akses ke perumahan tersebut demikian sulit karena diadang lumpur dan sampah.
"Mungkin ia menaikkan harga karena situasi, ya. Kan itu air bersih, dia berarti harus ambil ke tempatnya," kata Oonk.
"Jadi dia bolak-baliknya mungkin karena perjalanan yang susah, jadi dinaikin harganya. Saya enggak tahu juga," imbuhnya.
Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) terletak dekat titik nol kilometer Kali Bekasi, yakni pertemuan dua arus sungai besar dari Kabupaten Bogor: Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Kedua arus sungai itu menyatu tak jauh dari PGP, menjadi aliran Kali Bekasi.
Di sekitar PGP, tanggul tinggi sudah dibangun buat mencegah arus pertemuan dua sungai itu merangsek ke perumahan. Tingginya sekitar 4-5 meter, selevel dengan atap rumah satu lantai milik warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.