Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Pondok Gede Permai Merasa seperti Pengemis Saat Minta Bantuan

Kompas.com - 10/01/2020, 14:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Para korban banjir di perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Bekasi, mengeluh sulit mendapat bantuan makanan dan keperluan sehari-seperti sabun mandi atau sabun cuci. Padahal posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada di gerbang perumahan mereka. 

"Petugas-petugas selalu minta kami menunggu saat kami minta bantuan, tapi perut kan enggak bisa nunggu, Mas," kata Irvan Nurdin (36) kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).

Irvan menyoroti alur distribusi bantuan dari pemerintah yang tak cekatan untuk korban banjir di PGP.

Gudang logistik BNPB terletak tepat di depan gerbang kompleks PGP.

Baca juga: Cerita Warga Pondok Gede Permai Hadapi Harga Barang Meroket Saat Banjir

PGP menjadi wilayah paling parah terdampak banjir seantero Kota Bekasi pada 1 Januari ini. Ketinggian banjir lebih dari 4 meter. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi bahkan mencatat, ketinggian banjir mencapai 6 meter.

Sebagian warga PGP yang ditemui Kompas.com menyebutkan, banjir merendam rumah hingga pinggang orang dewasa di lantai 2 rumah mereka.

Irvan mengingat, bantuan logistik dan perlengkapan keseharian bagi korban banjir PGP sudah menumpuk banyak sekali di gudang logistik BNPB. Namun, kata dia, makanan, kasur, pakaian, dan bantuan lain sulit diakses warga.

Warga lapar.

"Saya sih lihat bantuan di BNPB sudah menumpuk banyak, karena bantuan yang masuk itu ngumpul di sana, termasuk dari menteri-menteri. Tapi saya sendiri tidak tahu seperti apa distribusi bantuan itu sendiri," kata Irvan.

"Terakhir mendapatkan informasi, penyerahan bantuan dari BNPB ke RW-RW, tapi saya tidak tahu apakah sudah sampai apa belum," ujarnya.

Erlina, warga RT 001/RW 008 PGP termasuk yang mengaku sulit mengakses bantuan.

Tidak ada bantuan dari pemerintah yang diantar ke rumah-rumah. Warga diminta mengambil sendiri, baik perseorangan maupun lewat perwakilan, bantuan itu ke gudang logistik BNPB.

Rumah Erlina masih terendam lumpur sebetis orang dewasa. Begitu pun jalan di kompleks PGP. Letak rumahnya cukup jauh dari gerbang utama, dari gudang logistik BNPB.

"Enggak ada yang mengirim (makanan ke rumah). Kadang kami harus lari ke (gudang logistik) BNPB. Orang-orang kan mungkin malas lewat sini, masuk pun sudah susah kalau kayak gini (jalanan terendam lumpur)," kata Erlina, Kamis sore.

"Kadang berharap dari yang lewat saja, ada juga yang ngasih," imbuhnya.

Erlina mengatakan, di gudang logistik BNPB pun ia tak semudah itu mengambil bantuan. Meski datang dengan baju coreng-moreng lumpur dan tampak lelah, yang menandaan dirinya korban banjir, Erlina tetap harus menunjukkan KTP untuk mengambil bantuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com