BOGOR, KOMPAS.com - Para tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mendorong pemerintah agar memanfaatkan tumbuhan vetiver atau akar wangi sebagai langkah mitigasi bencana.
Rektor IPB University Arif Satria mengungkapkan, tumbuhan vetiver dapat digunakan untuk mencegah terjadinya banjir, erosi tanah, atau longsor, seperti yang terjadi di daerah perbukitan maupun lereng.
Arif menyebut, vetiver mempunyai akar yang dapat tumbuh hingga dua meter ke dalam tanah. Sehingga, kata Arif, tumbuhan ini sangat bisa menahan pengikisan tanah.
"Kami sudah berkumpul dari tim ahli IPB, tentang bagaimana pemanfaatan ini (vetiver) dengan melibatkan masyarakat. Dan ini semua sudah kami siapkan untuk kami ajukan kepada pemerintah sebagai masukan," ucap Arif, Jumat (10/1/2020).
Baca juga: Cegah Longsor, Pemkot Tangsel Bakal Ganti Turap dengan Tanaman Perekat Tanah
Meski begitu, sambung Arif, pemanfaatan tumbuhan vetiver mesti dilakukan hati-hati.
Sebab, katanya, bisa saja suatu saat masyarakat mencabut tumbuhan ini untuk dimanfaatkan secara ekonomi. Sehingga, erosi maupun longsor bisa kembali terjadi.
"Ini perlu diatur zonasinya. Atau bisa juga menggunakan tanaman tumpang sari, seperti pala, kopi, atau lain sebagainya. Jadi, antara kepentingan ekologi dan ekonomi di masyarakat bisa imbang," sebut Arif.
Sementara itu, Dosen Fakultas Kehutanan IPB Irdika Mansur menyebutkan, penanaman vetiver perlu dilakukan dengan teknik agroforestri.
Irdika menjelaskan, teknik agroforestri yaitu sistem penggunaan lahan (usaha tani) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan.
Menurut dia, pemilihan jenis tanaman dan teknik budidaya yang tepat dapat mengurangi risiko terjadinya erosi, longsor, dan banjir.
Baca juga: Cegah Banjir di Halim, Menhub Minta AP II Normalisasi Saluran Air dan Kolam
Dia menuturkan, ada beberapa tanaman yang bisa ditanam secara agroforestri dan dikombinasikan dengan vetiver yaitu kayu putih, kenanga, pala dan sereh wangi.
"Kombinasi ini dapat mengurangi erosi secara signifikan sehingga dapat mencegah bahaya banjir dan longsor," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.