Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Rawa Kucing Kelebihan Kapasitas Sampah Sisa Banjir, Aktivis Ingatkan Risikonya

Kompas.com - 10/01/2020, 16:09 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Aktivis lingkungan dari Direktur Eksekutif Saba Alam Indonesia Hijau (SIAH) Pahrul Roji mengatakan akan ada risiko tinggi jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang dipaksakan.

Sampah di TPA Rawa Kucing akan menggunung dan rawan longsor.

"Mereka bisa longsor, kalau menggunung kan bisa longsor," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/1/2020).

Pahrul mengatakan, risiko lainnya adalah kebakaran yang disebabkan oleh tumpukan sampah.

Selain itu, kebakaran di tempat sampah juga akan menimbulkan efek pencemaran lebih luas kepada lingkungan.

Baca juga: Pemkot Tangerang Paksa Kapasitas Rawa Kucing untuk Tampung Sampah Sisa Banjir

Itulah sebabnya, kata dia, kelebihan kapasitas di TPA Rawa Kucing harus diperhatikan dengan serius.

Risiko yang lebih berbahaya lagi adalah adanya kemungkinan ledakan yang disebabkan oleh gas metan yang dihasilkan tumpukan sampah.

"Tidak bisa kita pungkiri karena tekanan gas metan yang ada di sampah itu," kata dia.

Belum lagi, lanjut Pahrul, dampak lingkungan lainnya seperti penurunan kualitas tanah di sekitar TPA dan pencemaran sumber air tanah.

Oleh karena itu sebelum timbul korban, Pahrul meminta Pemkot Tangerang tidak memaksakan pemanfaatan TPA Rawa Kucing.

"Kita enggak munafik, kalau kita mengklaim, kalau memang over kapasitas ya akui aja. Risikonya kalau meledak, selesai," kata dia.

Baca juga: Sampah TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Luber ke Tepi Jalan

Adapun sebelumnya, sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing luber sampai ke tepi jalan akses TPA tersebut.

Pantauan Kompas.com Jumat (10/1/2020), sampah yang membludak tersebut ditampung sampai ke tepi jalan yang digunakan truk pengangkut sampah lalu-lalang di TPA Rawa Kucing.

Setidaknya ada 20 truk sampah mengantre untuk membuang sampah di TPA tersebut.

Salah seorang pengemudi truk sampah mengatakan bahwa ia sudah menunggu 30 menit. Truknya kini ada di posisi ke-7 sebelum sampahnya dibuang.

"Setengah jam-an saya sudah nunggu," kata dia saat ditemui Kompas.com di TPA Rawa Kucing, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com