BEKASI, KOMPAS.com - Sejarawan Bekasi, Ali Anwar mengaku tak heran jika wilayah Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, jadi wilayah langganan banjir. Pada Tahun Baru 2020, Rabu (1/1/2020) lalu, PGN jadi salah satu wilayah terparah dilanda banjir.
Sebab, wilayah PGP mulanya ialah rawa yang berperan sebagai daerah tangkapan air.
"Perumahan yang dibangun, apakah legal atau ilegal itu, menutup lahan yang tadinya menyerap sehingga tidak bisa lagi meyerap karena ditutup sama beton," ujar Ali ketika ditemui Kompas.com di Margahayu, Bekasi Timur, Jumat (10/1/2020).
Wilayah PGP tepat berdiri di tepi tanggul titik nol Kali Bekasi, hasil pertemuan Sungai Cileungsi-Cikeas.
Baca juga: Derita Warga Pondok Gede Permai: Banjir 6 Meter Surut, Kini Berjibaku Hadapi Lumpur dan Sampah
Masuk ke Perumahan PGP, seseorang akan melintasi jalan menurun cukup panjang dari pertigaan Jalan Cipendawa Baru.
Ini membuktikan bahwa PGP dibangun di wilayah cekungan.
Ali dan sebagian warga PGP bahkan menyebut, PGP boleh jadi kini ada di bawah permukaan air Kali Bekasi yang makin tinggi akibat sedimentasi. Untuk melindunginya, dibangun tanggul yang terus diperkuat dan dipertinggi.
"PGP bukan tahun ini pertama kali banjir. Saya di sini sejak 1989, tahun 1993 sudah banjir pertama," ujar Oonk (52) warga RT 007 RW 008 ketika ditemui wartawan di kediamannya yang persis di depan tanggul Kali Bekasi, Kamis (9/1/2020).
Alih fungsi rawa
Ali mengatakan, sebagai kota rawa-rawa, Bekasi memang secara alamiah langganan banjir.
Tahun 1973-1984, Pemerintah Kabupaten Bekasi (saat itu Bekasi belum terbagi menjadi kota dan kabupaten seperti sekarang) merampungkan pembangunan kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) buat mengatasi masalah banjir itu.
"Setelah kanal CBL dibangun, air langsung surut, Bekasi bebas banjir. Karena CBL menyelesaikan banjir, pemerintah pede bebas banjir," kata Ali.
Baca juga: Terendam Lumpur dan Listrik Mati, Rumah di Pondok Gede Permai Bekasi Ditinggalkan Penghuni
Merasa Bekasi tak akan banjir lagi sejak dibangunnya Kanal CBL, pemerintah pun membuka pintu lebar bagi pengusaha properti.
Pembangunan kompleks perumahan terjadi dengan skala besar.
"Persawahan tadinya setiap musim hujan tenggelam, langsung surut setelah ada Kanal CBL, termasuk di (wilayah yang kini) Kota Bekasi," ujar Ali.