Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Jelaskan Kronologi Larangan Ojek Online Masuk Restoran Bisa Viral di Medsos

Kompas.com - 10/01/2020, 18:35 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aang selaku Supervisor Kalture Progressive Cafe & Resto menceritakan awal mula peraturan larangan ojek online masuk ke dalam restoran dibuat hingga menjadi viral di media sosial.

Larangan itu dituliskan dalam secarik kertas bertuliskan:

"Go food dan Grab food silahkan menunggu di area pintu masuk atau di teras !!! Dilarang Masuk ke Dalam Area Restoran!!!".

Larangan itu ditempelkan di pintu depan restoran pada hari Rabu (8/1/2020).

Peraturan tersebut diberlakukan lantaran beberapa kali ojol sempat masuk ke area makan dan membuat pengunjung tidak nyaman.

"Sudah pernah beberapa kali (ojol masuk ruang makan) dan satu tahun sebelumnya pun ada terjadi ketika pengiriman paket, kemudian belum lama juga pernah," ucap Aang saat ditemui di restoran, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Viral Restoran Larang Ojek Online Masuk, Ini Penjelasan Pihak Manajemen

Pihak manajemen restoran hanya ingin menjaga kenyamanan para tamu yang mayoritas dari luar negeri.

Keesokan harinya, tepatnya pada siang hari, petugas reservasi yang ada di depan melihat seorang ojek online perempuan datang ke restoran untuk mengambil pesanan.

Namun, sebelum masuk ke dalam restoran, dia sempat terdiam di depan pintu sambil membaca peraturan tersebut.

Sontak dia pun tidak jadi masuk ke dalam restoran dan menunggu di luar.

"Ketika dibukakan pintu dan dipersilakan masuk, ibu (ojol) itu tidak mau masuk. Malah mundur dan mengambil gambar (peraturan yang ada di pintu)," kata Aang.

"Kemudian satpam yang lain datang untuk mempersilakan masuk juga tapi tetap ibu itu seperti sedang chatting atau apa," lanjut dia.

Setelah itu, ojol tersebut pun mengambil pesananya dan pergi.

Setelah foto tersebut viral di media sosial, pihak manajemen pun mencopot peraturan tersebut.

Padahal, peraturan tersebut bukan melarang ojek online masuk ke restoran, melainkan melarang untuk tidak masuk ke ruang utama tempat pengunjung makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com