JAKARTA, KOMPAS.com - Aang selaku Supervisor Kalture Progressive Cafe & Resto menceritakan awal mula peraturan larangan ojek online masuk ke dalam restoran dibuat hingga menjadi viral di media sosial.
Larangan itu dituliskan dalam secarik kertas bertuliskan:
"Go food dan Grab food silahkan menunggu di area pintu masuk atau di teras !!! Dilarang Masuk ke Dalam Area Restoran!!!".
Larangan itu ditempelkan di pintu depan restoran pada hari Rabu (8/1/2020).
Peraturan tersebut diberlakukan lantaran beberapa kali ojol sempat masuk ke area makan dan membuat pengunjung tidak nyaman.
"Sudah pernah beberapa kali (ojol masuk ruang makan) dan satu tahun sebelumnya pun ada terjadi ketika pengiriman paket, kemudian belum lama juga pernah," ucap Aang saat ditemui di restoran, Jumat (10/1/2020).
Baca juga: Viral Restoran Larang Ojek Online Masuk, Ini Penjelasan Pihak Manajemen
Pihak manajemen restoran hanya ingin menjaga kenyamanan para tamu yang mayoritas dari luar negeri.
Keesokan harinya, tepatnya pada siang hari, petugas reservasi yang ada di depan melihat seorang ojek online perempuan datang ke restoran untuk mengambil pesanan.
Namun, sebelum masuk ke dalam restoran, dia sempat terdiam di depan pintu sambil membaca peraturan tersebut.
Sontak dia pun tidak jadi masuk ke dalam restoran dan menunggu di luar.
"Ketika dibukakan pintu dan dipersilakan masuk, ibu (ojol) itu tidak mau masuk. Malah mundur dan mengambil gambar (peraturan yang ada di pintu)," kata Aang.
"Kemudian satpam yang lain datang untuk mempersilakan masuk juga tapi tetap ibu itu seperti sedang chatting atau apa," lanjut dia.
Setelah itu, ojol tersebut pun mengambil pesananya dan pergi.
Setelah foto tersebut viral di media sosial, pihak manajemen pun mencopot peraturan tersebut.
Padahal, peraturan tersebut bukan melarang ojek online masuk ke restoran, melainkan melarang untuk tidak masuk ke ruang utama tempat pengunjung makan.