Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Nasi Kapau Kramat Raya Akui Belum Dapat Informasi Boleh Jualan Lagi di Trotoar

Kompas.com - 10/01/2020, 18:54 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi kapau akhirnya diizinkan untuk kembali berjualan di trotoar Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat.

Meski demikian, para pedagang nasi kapau ini belum mengetahui hal tersebut.

Pedagang nasi kapau Yayan (44),  misalnya, dia mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah menjanjikan para pedagang untuk berjualan di trotoar kembali pada November 2019.

Namun, hingga kini para pedagang belum juga berjualan di atas trotoar seperti sedia kala.

Adapun para pedagang masih berjualan di lahan kosong belakang trotoar, tempat mereka berjualan.

Baca juga: Nasib Pedagang Nasi Kapau di Jalan Kramat, Sempat Direlokasi hingga Kembali ke Trotoar Lagi

"Belum diinformasikan kapan dipindah. Perjanjiannya cuma dua bulan kami direlokasi langsung pindah, eh sekarang malah sudah lewat empat bulan ini belum pindah juga," ujar Yayan saat ditemui di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Sama halnya, Lina, pedagang nasi kapau lainnya yang sudah berjualan belasan tahun juga belum mengetahui kapan para pedagang boleh pindah ke trotoar.

Ibu dua anak ini juga ingin cepat pindah berjualan di trotoar.

"Udah mau cepet-cepet pindah ini mah, habis kalau jualan di sini (tempat relokasi) pada becek," ucap Lina.

Baca juga: Pemkot Jakpus Akan Minta Persetujuan Anies untuk Kembali Tempatkan Pedagang Nasi Kapau di Trotoar

Sementara, Donny, pedagang nasi kapau lainnya, mengatakan bahwa awalnya ia mendapat informasi akan mulai pindah pada awal tahun 2020. Bahkan, desain tempat mereka jualan pun telah diketahuinya.

"Kata Pemda awal tahun ini udah pindah. Cuma kan kita sampai sekarang masih di sini. Padahal mah desainnya saya udah tahu, konsepnya budaya Padang Betawi," kata Donny.

Donny berharap para pedagang bisa segera dipindahkan jualan ke trotoar lagi.

Sebab menurut dia, ada beberapa pedagang yang libur berjualan karena tidak muat di tempat relokasi saat ini.

"Ya berharapnya cepat pindah, soalnya kan ada beberapa pedagang yang masih libur tuh, jadi biar kaya dulu lagi," tuturnya.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akhirnya mengizinkan pedagang nasi kapau untuk berdagang di trotoar Jalan Kramat, Jakarta Pusat.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan trotoar itu nantinya digunakan 2,5 X 5 meter oleh pedagang. Sisanya, untuk pejalan kaki yang melintas di kawasan itu.

"Yang lain (trotoar) tidak kita izinkan, lagian hanya dipakai 2,5 x 5 meter, kan lebar trotoar 8 meter, masih sisa banyak untuk pejalan kaki," ujar Irwandi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com