Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Kalture Klaim Jumlah Pengunjung Stabil Pasca-aturan Ojol Dilarang Masuk Restoran Viral

Kompas.com - 10/01/2020, 19:12 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Aang selaku super visor menyebut Kalture Progressive Cafe & Resto tidak terganggu secara operasional pasca-aturan pengemudi ojek online dilarang masuk ke restoran viral di media sosial.

Bahkan, Aang mengklaim bahwa jumlah pengunjung kafe dan resto tersebut tetap stabil. 

"Menurut saya pribadi tidak ada pengaruhnya viral kemarin itu, karena setiap malam tamu-tamu asing datang," kata dia saat ditemui di Kalture Progressive Cafe & Resto, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2020).

Aang mengatakan, jumlah pengunjung tetap stabil walaupun saat ini kondisi restoran tidak terlalu ramai.

"Sejauh ini tidak ada pengaruh karena alhamdulillah 80 sampai 90 persen customer kami orang asing.  Natal dan akhir tahun baru mereka liburan cuti. Sekitar awal Februari mereka baru kembali (ke Jakarta) jadi memang setiap awal tahun seperti ini," kata dia.

Baca juga: Viral Restoran Larang Ojek Online Masuk, Ini Penjelasan Pihak Manajemen

Walau demikian, dia berharap peraturan yang terlanjur viral tersebut tidak menurunkan pengunjung restoran dan menyakiti pada pengendara ojol. Pasalnya, dia memastikan jika peraturan yang sudah viral tersebut hanya sebuah salah pengertian.

Sebelumnya, peraturan tersebut sempat viral setelah sebuah foto disertai keterangan diunggah akun Twitter @GojekOnTwitt bebrapa waktu lalu.

Dalam unggahannya, akun tersebut menunjukkan foto peringatan di pintu rumah makan yang bertuliskan "Go food dan Grab food silakan menunggu di area pintu masuk atau di teras!!! Dilarang Masuk ke Dalam Area Restoran!!!" 

Tidak hanya itu, unggahan tersebut dilengkapi keterangan foto dengan kalimat tegas.

"Segitu hinanya kah kita sampai tidak boleh injak kaki lantai mereka.... Padahal kita tanggung biaya sebelum pick up selesai lewat saldo gopay kita.... Adakah aturan @gojekindonesia @gofoodindonesia @GOFOODpartners yang melarang kami melangkah kesana, jawabannya TIDAK," demikian bunyi keterangan tersebut.

Aang lalu meluruskan bahwa kertas peringatan tersebut bukan bertujuan melarang masuk para pengemudi ojek online, melainkan mengimbau mereka agar tidak masuk ke area tengah, tempat pengunjung makan.

Baca juga: Manajemen Jelaskan Kronologi Larangan Ojek Online Masuk Restoran Bisa Viral di Medsos

Para pengemudi ojol yang mau mengambil pesanan dipersilakan duduk di ruang tunggu samping tempat reservasi.

"Jadi sebetulnya dari dulu. Pun kami sudah dua tahun di sini, mereka (ojol) dipersilakan masuk, ada tempatnya di sini, di area host. Ada beberapa bangku dan kursi untuk area mereka," kata Aang.

Namun, terlepas dari itu, pihaknya tetap menyampaikan permintaan maaf kepada para pihak terutama para ojek online yang tersinggung atas pemberitahuan tersebut.

"Jadi kami minta maaf atas kejadian ini dan intinya dari semua ini adalah kesalahpahaman dari sebuah kalimat yang kurang tertata rapi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com