Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemulung Tinggal di Tepi Kali Ciliwung, Beratap Kolong Jembatan

Kompas.com - 13/01/2020, 06:27 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Ia bisa berbagi suka dan duka dengan tetangganya.

“Kami semua akrab dan saling menolong. Kalau saya tidak ada uang, kadang tetangga saya yang kasih makan. Ya sudah kita makan ramai-ramai di sini, ya kebersamaanlah,” ucap Andi.

Andi mengatakan, setiap malam ia hanya tidur beralaskan karpet tebal. Angin malam sudah menjadi temannya saat tidur.

Bahkan menurut dia, angin malam terasa bagai pendingin ruangan. Meski dingin menusuk tulang, ia tetap tidur terlelap dengan balutan sarung.

“Nyenyak aja si mbak, kan saya pakai sarung. Udah kebal angin kali ya,” kata Andi sambil becanda.

Tidak hanya itu, rupanya Andi juga kerap beberapa kali diusir oleh Satpol PP.

Ia pun harus kucing-kucingan dengan Satpol PP ketika mereka menertibkan tempat tinggalnya.

Baca juga: Perjuangan Kakek Kosmas, Meski Buta Jadi Pemulung untuk Nafkahi Keluarga

“Jadi saya harus lari dulu yang jauh agar tidak ketangkap Satpol PP, namun kami tetap kembali untuk tidur di sini (di pinggir kali),” ucap Andi.

Andi akui lebih memilih tinggal di pinggir kali dibanding di kontrakan lantaran lebih murah.

Sebab, saat ini di Jakarta kontrakan sudah seharga Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

“Bayangin aja dengan penghasilan saya Rp 50.000 per hari mana sanggup saya bayar kontrakan. Apalagi saya harus simpan buat anak dan istri di kampung,” ucap dia.

Ingin sekolahkan anak hingga sukses

Laki-laki kelahiran tahun 1984 ini mengatakan, semua ia lakukan demi anaknya.

Sebab ia berharap bisa menyekolahkan puterinya hingga lulus kuliah kelak.

Bagi Andi, anak merupakan harta yang paling berharga. Sehingga ia harus memastikan jika nantinya anaknya itu sukses.

“Apasih yang diinginkan orangtua, ya cuma mau lihat dia sukses. Saya mah tidak apa-apa susah,” ucap Andi.

Ia mengatakan, dengan anaknya sukses, anaknyalah yang kelak mengangkat derajatnya dalam keluarga.

“Biar saya aja yang susah, anak saya jangan. Kalau dia sukses berarti saya juga sukses mengurus dia,” tuturnya dengan seyum tipis.

Baca juga: Paidi, Pemulung Beromzet Miliaran berkat Porang, Kini Didatangi Banyak Orang yang Ingin Belajar (1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com