Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemulung Tinggal di Tepi Kali Ciliwung, Beratap Kolong Jembatan

Kompas.com - 13/01/2020, 06:27 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik perumahan elite di Jalan Latuharhary ujung, Menteng, Jakarta Pusat, ternyata menjadi tempat berlindung bagi beberapa orang.

Tepatnya di bawah kolong jembatan Jayakarta, di pinggir Kanal Banjir Barat, Kali Ciliwung.

Saat Kompas.com menyusuri Kanal Banjir Barat, tampak ada beberapa pemulung yang menetap di kawasan itu.

Mereka hanya mengandalkan jembatan untuk menjadi atap berteduh.

Sebagian masyarakat lainnya, menambahkan terpal untuk tidur lebih nyaman. Ada pula yang membangun gubuk di pinggir kali itu.

Pinggir kali itu benar-benar dibuat menjadi layaknya tempat tinggal yang nyaman ditempati.

Sebab, mereka memiliki perlengkapan masak, jemuran baju, dan beberapa perlengkapan rumah seperti kasur, karpet, selimut, dan bantal yang diletakkan di pinggir kali itu.

Ketika mengamati Kali Ciliwung, ada seorang laki-laki ramah yang langsung menghampiri Kompas.com.

Bahkan, laki-laki ini membantu Kompas.com naik melalui tangga untuk melihat jelas penampakan Kali Ciliwung.

Laki-laki itu bernama Andi (35). Ia sudah tinggal di bawah kolong jembatan ini sejak tahun 1996.

Baca juga: Kisah di Balik Bilik Pintar, Sekolah bagi Anak-anak Pemulung di Menteng Atas

Merantau ke Jakarta untuk perbaiki nasib, tapi...

Sejak umur belasan tahun, ia terpaksa merantau ke Jakarta berharap mendapat kehidupan yang lebih baik.

Ia nekat datang ke Jakarta dengan modal ijazah Sekolah Dasar (SD). Awalnya, ia bekerja serabutan dengan tinggal berpindah-pindah tempat.

Namun, sekitar tahun 2001, Andi menjadi pemulung untuk menghidupi dirinya sendiri, satu anak, dan istrinya yang berada di kampung.

Dengan menjual botol-botol bekas dan kardus-kardus yang ia cari di sekitaran Jakarta Pusat, ia mendapat penghasilan Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com