Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Aci, Bertahan Hidup Setelah Rumah Diterpa Banjir dan Longsor

Kompas.com - 13/01/2020, 14:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Air mata Aci (50) terus mengalir membasahi pipinya. Kalimat bicaranya terbata-bata jika harus mengingat banjir bandang dan longsor yang melenyapkan tempat tinggalnya.

Rumah petakan Aci menjadi salah satu dari 89 kartu keluarga (KK) terdampak di RT 01 RW 02 Kampung GunungJulang, Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Ditemui Kompas.com, Minggu (12/1/2020) malam, Aci mengaku bencana itu masih terekam dalam ingatannya.

Hanya beberapa jam saja setelah dia dan keluarga mengevakuasi diri, dinding rumah mereka hancur.

Baca juga: Jalur Tertutup Longsor, Warga Lebak Banten Tempuh 2 Kilometer untuk Ambil Bantuan

"Jadi hujan deras itu jam 3 pagi. Kita lihat sudah ada tanda-tanda. Air kolam keruh dan lantai keluar air. Akhirnya kami selamat diri ke bawah dan itu kelihatan rumah tahu-tahu sudah ditimbun air dan tanah," kata dia di pengungsian.

Saat itu, Aci dan suaminya Satim bingung dan saling tatap. Mereka bertanya-tanya ke mana harus berlindung.

Perkampungan yang mereka huni sudah dipenuhi air dan tanah.

Bagi Aci, saat itu yang paling penting adalah tiga anak dan satu cucu yang selamat dalam pelukannya di tengah guyuran hujan.

"Ada sedih, ada bersyukurnya karena keluarga semua selamat. Saya tidak sempat bawa apa-apa. Lemari, televisi semua habis. Sampai sandal pun saya tidak bawa saat itu," ucapnya.

Baca juga: ACT Kirim 1 Ton Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Lebak

Di tengah kebingungan bersama para korban lain saat itu, Aci hanya berdoa adanya orang baik yang menampung keluarganya.

Mulut tersebut belum berhenti mengucap, Aci dan keluarga ditawari tinggal di salah satu rumah warga beda RT yang tak kena banjir.

"Ada Pak Haji saat itu bilang rumahnya kosong katanya suruh tempati asal dibersihkan aja. Alhamdulillah saya bilang dalam hati saat itu. Korban lain juga pada kebanyakan di rumah warga, jadi tidak ada pengungsian tenda itu" kata Aci.

Kini dua pekan sudah Aci dan keluarga mengungsi. Berteduh dari panas dan hujan yang tidak menentu setiap hari di rumah sederhana bercat putih berlantai hijau.

Mereka harus beraktivitas dalam gelap karena listrik belum kembali menyala.

Tidur pun hanya beralas tikar di atas lantai dingin berembun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com