Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Banjir Jakarta dan Politik Pilpres 2024

Kompas.com - 13/01/2020, 17:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


APAKAH Anda merasakan curah hujan berkurang selama beberapa hari ini? Jawabnya adalah modifikasi cuaca.

Namun, politisisasi banjir ibu kota tak kunjung berkurang, bahkan makin menggema. Apakah ini bagian dari strategi pemilu 2024?

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi bakal melanda Jabodetabek hingga pertengahan Januari 2020.

Sebagai upaya mengatasi cuaca ekstrem tersebut, BMKG melakukan modifikasi cuaca.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Trihandoko Seto dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan, modifikasi cuaca dilakukan pada bibit-bibit awan di atas lautan.

"Modifikasi cuaca menggunakan teknik menyambangi bibit-bibit awan yang baru terbentuk di atas lautan. Dengan perhitungan detail arah angin dan kecepatannya, awan-awan tebal itu dikondisikan agar turun menjadi hujan sebelum sampai di atas daratan Jabodetabek,” kata dia.

Garam ribuan kilogram ditebar di atas awan saat awan masih berada di atas lautan. Garam akan membentuk awan menjadi tebal dan hujan pun segera jatuh sebelum awan sampai di atas daratan.

Hujan yang akan jatuh di daratan adalah hujan sisa dari awan-awan itu.

Itulah kenapa di daratan Jabodetabek hujan tak terasa tinggi. Hanya sesaat, kadang gerimis yang tak terlalu lama. Gerimis yang lama juga bisa berarti bencana!

Hujan di atas Selat Sunda

Saya mengikuti detail proses modifikasi cuaca ini. Bersama tim TMC dari BPPT dan prajurit TNI AU, saya ikut naik pesawat CN 295 TNI AU.

Para prajurit TNI AU tahu jalur lintasan yang aman karena pesawat kami harus masuk ke dalam gumpalan awan di atas Selat Sunda.

Di tengah gumpalan awan itulah tim menebarkan garam untuk memodifikasi waktu terjadinya hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com