Jika naik pesawat komersial, lazimnya penerbangan akan menghindari awan. Jika pesawat terbang menembus awan, biasanya akan terjadi guncangan bahkan turbulensi.
Kisah penerbangan ini akan ditayangkan di program AIMAN pada Senin, 13 Januari 2020.
"Ada 2,4 ton garam dapur yang dikemas khusus menjadi bubuk halus dengan kelembaban tertentu," ungkap Seto.
Curah hujan di Jakarta pun berkurang. Tapi, ada satu yang tak kunjung berkurang: politik banjir ibu kota.
Salah satu yang sempat viral adalah video yang menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan yang tak terbendung jika Pilpres diadakan saat ini.
Video ini diungkapkan salah seorang sosok pegiat media sosial bernama Rudi Kamri. Dalam video yang beridentitas (water mark) Cokro TV, juga tampak pegiat media sosial lainnya yaitu Ade Armando dan Denny Siregar.
"Di kelompok kita itu terlalu banyak. Di kelompok sebelah hanya satu. Itu kelebihan mereka. Mereka begitu solid. Mereka begitu sabar dan kita tercerai berai," kata Rudi dalam video itu.
Rudi berharap kelompok di barisan Jokowi bisa kompak. Sebab, sampai saat ini belum tahu siapa yang akan dicalonkan.
Ia menyebut beberapa nama yang kemungkinan bisa dicalonkan pada Pilpres 2024 dari kubu Jokowi.
"Ada Pak Tito (Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian); ada Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo)," kata Rudi.
Video ini viral berbarengan dengan kondisi banjir di Jabodetabek.
Sontak, warganet mengaitkan kecaman keras, amarah, termasuk aneka pernyataan nyinyir terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di media sosial terkait banjir ada hubungannya dengan video ini.
Saya mewawancarai salah seorang yang ada di video itu, Ade Armando. Ade tak menyangkal bahwa apa yang dilakukannya terkait politik, apalagi setelah melihat kinerja Anies menangani banjir Jakarta.
"Video itu direkam saat menghadiri perayaan Natal seorang teman. Kalau mau dikaitkan apakah video itu politis, memang politis. Saya pribadi tidak menginginkan sosok seperti Anies Baswedan menjadi Capres di 2024, karena kinerjanya yang buruk!" ungkap Ade lugas.
Menanggapi hal ini, aktivis pendukung Anies Baswedan, Geisz Chalifah, menjawab. "Ini bukan soal kinerja, ini soal kebencian!"
Bumbu-bumbu politik untuk Jakarta memang lebih menggema dan sebagian orang tampak menikmati kontroversinya.
Sah, jika semua didasari argumentasi yang logis dan sesuai fakta. Tapi ada satu hal yang tak boleh dilupakan.
Tak seharusnya politik melupakan korban banjir. Soal banjir, mari kita fokus pada kemanusiaan.
Setelah ancamannya selesai, baru kita berdebat soal penyebab dan tanggung jawab! Tak boleh hal ini dilupakan untuk perbaikan ke depan.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam !
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.