Salah seorang warga RT 01 RW 05 Kelurahan Tanah Tinggi, Noni mengatakan air yang biasanya dia gunakan dari PDAM tiba-tiba terhenti pada Minggu (12/1/2020) siang.
"Sudah mati kemarin siang," kata dia saat ditemui Kompas.com di Jalan Daan Mogot Kilometer 22 Kota Tangerang.
Noni juga mengatakan dia harus membeli sekitar 5 galon air per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan air minum.
"Nambah biaya, orang air beli. Masak pakai air biasa, sekarang air galon. Segalon Rp 7.000 isi ulang, habis paling enggak lima galon sehari," kata dia.
Baca juga: Aliran PDAM Berhenti karena Jalan Ambles, Warga Beli Air Galon untuk Masak
Akibatnya, Noni yang berprofesi sebagai pedagang kantin terpaksa berhenti berjualan sementara waktu.
Sedangkan untuk aktivitas seperti mandi dan keperluan toilet lainnya, Noni menggunakan air hujan yang dia tampung.
Timbulkan korban jiwa
Kasat Lantas Polres Metro Kota Tangerang, AKBP Agung Pitoyo mengatakan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalan Daan Mogot Kilometer 22 Kota Tangerang akibat kemacetan yang disebabkan jalan ambles.
Sebab, terjadi kemacetan parah di jalur menuju Tangerang.
Kemacetan tersebut membuat korban yang diketahui bernama Mubaidah (50) memilih memutar jalur bersama pengendara ojek online (ojol) Iswanto (45) untuk mencari jalur alternatif.
Namun, ketika di tengah jalan, Iswanto mencoba mendahului kendaraan lain di tengah kemacetan.
Ia pun tersenggol pengendara lain karena pemberlakuan dua arah (contraflow).
"Penumpang jatuh ke kanan sedangkan pengendara ke kiri," kata Agung.
Setelah Mubaidah jatuh ke kanan, truk tronton box dengan nomor polisi A-9860-S yang dikendarai Tami Mubaraq (25) menabrak Mubaidah.
Baca juga: Hindari Macet di Sekitar Jalan Daan Mogot yang Ambles, Penumpang Ojol Kecelakaan dan Tewas
Mubaidah pun meninggal dunia. Atas kejadian tersebut, pengendara ojol dan sopir truk tronton tersebut diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Sedangkan jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.