JAKARTA, KOMPAS.com - Halaman depan gedung Balai Kota DKI Jakarta dipenuhi demonstrans yang mengatasnamakan sebagai massa pro dan kontra Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ada dua kubu yang berunjuk rasa. Mereka menyampaikan tuntutan berbeda terkait kebijakan Anies dalam menghadapi banjir di Jakarta.
Kubu pertama diperkirakan berjumlah 200 orang. Mereka mendesak agar Anies mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Mereka memprotes dan menilai kebijakan Anies tidak efektif dalam menghadapi banjir.
Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan soal banjir.
Baca juga: Kelompok Pendukung dan Pengkritik Anies Demo Berhadap-hadapan, Hanya Dipisahkan Pagar Balai Kota
Sementara itu, kubu kedua diperkirakan berjumlah 250 orang yang mendukung Anies Baswedan. Mereka merupakan perwakilan dari Bang Japar.
Mereka membela Anies karena menilai bencana banjir telah terjadi sejak dahulu di Jakarta.
Bang Japar merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang muncul pertama kali di masa Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Bang Japar merupakan kependekan dari Kebangkitan Jawara dan Pengacara.
Tahun 2017, sebanyak 5.000 orang bergabung sebagai anggota Bang Japar yang terdiri dari warga asli DKI Jakarta atau dari kawasan sekitar Jakarta, misalnya Bekasi.
Aksi demo di Balai Kota itu dijaga oleh polisi untuk mencegah terjadinya bentrokan antarkedua kubu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, sebanyak 650 personel diterjunkan untuk mengamankan aksi demo tersebut.
Selain itu, polisi juga membedakan lokasi demo antarkedua kubu dan memisahkannya menggunakan sekat.
Baca juga: Bawa Sejumlah Pendemo di Balai Kota, Polisi: Untuk Dipulangkan
Kendati demikian, polisi tidak memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung Balai Kota.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nanti pada saat teknis pelaksanaanya di tengah-tengah jalan, di depan kantor Balai Kota kita juga akan pasang barrier yang agak tinggi dan juga tengah-tengah dipasang rantis," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).