JAKARTA, KOMPAS.com -Masih banyak siswa di sekolah Jakarta Timur yang tidak menggunakan seragam saat belajar pascabanjir.
Seragam para murid hanyut akibat banjir yang melanda rumahnya pada 1 Januari 2020 lalu.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur Ade Narun mengatakan, pihaknya saat ini berharap ada bantuan dari corporate social responsibility (CSR) pihak swasta untuk membagikan seragam sekolah kepada para murid korban banjir.
"Kami mencari donatur atau CSR yang bersedia membantu menyediakan seragam sekolah," kata Ade saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Gojek Bagikan Seragam dan Paket Kebersihan untuk Korban Banjir Jakarta
Ade menjelaskan, pihaknya juga tengah menggalang dana di kalangan pegawai Pemkot Jakarta Timur dan hasilnya nanti untuk membeli seragam sekolah untuk murid korban banjir.
"Kami masih menggalang dana dengan rekan-rekan karyawan pemkot untuk membantu seragam sekolah," ujar Ade.
Sejauh ini, Sudisdik Jakarta Timur baru mengirim bantuan berupa buku tulis ke sejumlah sekolah yang terdampak banjir.
Baca juga: Terendam Banjir 2 Meter, SDN Kramat Jati 19 Pagi Butuh Bantuan Seragam hingga Buku
Total sebanyak 15.400 buku tulis telah dibagikan ke SD dan SMP di Jakarta Timur.
Adapun hingga saat ini, murid korban banjir yang sudah tidak memiliki seragam sekolah diperbolehkan masuk sekolah tanpa mengenakan seragam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.