JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek pada awal Januari lalu, turut menggenangi Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) di Daan Mogot, Cengkareng.
Terendamnya Satpas membuat pelayanan pembuatan SIM kepada publik menjadi terhambat.
Berikut fakta-fakta di balik terendamnya komplek Satpas SIM di Daan Mogot:
1. Mulai digenangi air sejak dini hari
Hujan yang mengguyur kawasan Jabodetabek dari 31 Desember siang ke malam membuat debit air di beberapa pintu air meninggi.
Saat Rabu (1/1/2020) dini hari, air masuk ke wilayah Satpas SIM.
"Jadi banjir itu tanggal 1 Januari pagi mulai naik jam 3 pagi, anggota ada di situ kan ada yang piket. Untungnya enggak ketiduran, enggak bablas itu," ucap Kasie SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Lalu Hedwin saat dihubungi Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Banjir Surut, Pelayanan Satpas SIM Daan Mogot Beroperasi Mulai Senin
Lalu pun kaget setelah pagi harinya mendapat kabar dari anggotanya bahwa komplek Satpas sudah terendam.
Sebab, dirinya sepanjang malam melakukan pengamanan di malam tahun baru di kawasan Monas.
"Pikiran kita setelah pengamanan tahun baru agak santai nih libur, wah malah repot pagi-pagi anggota laporan. Saya baru bangun juga gara-gara ditelepon ternyata sudah banyak WA masuk dari anggota," kata Lalu.
Air pun merendam komplek Satpas SIM dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.
2. Banjir baru surut 3 hari
Dampak tersebut membuat pelayanan publik sempat tutup mulai dari tanggal 2 hingga 4 Januari 2020.
"Total kerendem kita baru operasional hari Senin tanggal 6, jadi kalau kehitung operasional ya 3 hari," kata Lalu.
Baca juga: E-Drives Belum Beroperasi Gara-gara Banjir, Pembuatan SIM di Daan Mogot Masih Manual
3. Sistem E-Drives tidak beroperasi