Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2020, 10:20 WIB
Anggita Nurlitasari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Beberapa fasilitas di Alun-alun Kota Depok tampak rusak Rabu (15/1/2019) atau  tiga hari setelah alun-alun itu diresmikan Wali Kota Depok Mohammad Idris hari Minggu lalu.

Kerusakan antara lain tampak pada tiang lampu yang roboh dan sejumlah huruf pada plang nama "Alun-alun Kota Depok" copot.

Kerusakan yang terjadi di alun-alun itu terlihat dalam video CCTV yang kini beredar di media sosial. Video itu memperlihatkan adanya pihak tidak bertanggung jawab bersandar di plang nama alun-alun tersebut.

Alun-alun tersebut ramai dikunjungi warga pada Rabu pagi. Mereka tampak menikmati fasilitas dan berswafoto dengan latar belakang suasana alun-alun.

Baca juga: Alun-alun Depok Diresmikan

Dewi Ayudya, seorang warga yang datang bersama keluarganya mengatakan, dia ingin menikmati fasilitas yang disediakan di alun-alun itu.

"Ke sini lagi karena dekat, rumah saya di Cilodong situ. Kemarin (saat) peresmian juga ke sini tetapi hanya sebentar karena padat jadi susah nikmati fasilitas yang ada. Hari ini mau ngajak anak saya itu nyoba fasilitas olah raga," kata Dewi.

Soal adanya kerusakan di tempat itu, Dewi mengatakan bahwa hal tersebut mungkin karena ada warga yang antusias berlebihan.

"Itu mungkin karena kemarin banyak yang datang dan berfoto jadi kesenggol mungkin ya, seharusnya ada pihak yang menangani ini," ujar Dewi.

Ferry, seorang warga lainnya yang ditemui di lokasi mengatakan, ia ke alun-alun untuk menggunakan fasilitas BMX.

"Main BMX sama teman-teman aja sih, nyoba track" ujar Ferry.

Ferry menyatakan kecewa bahwa fasilitas di alun-alun itu ada yang rusak padahal lokasi itu baru diresmikan.

"Sebaiknya diperbaiki dengan segera karena kan tidak enak aja kalau misalkan dilihat, baru dua hari sudah rusak bagaimana nanti ke depannya. Harus ada pihak sekuriti yang menjaga di setiap sudut seharusnya meskipun ada CCTV juga," tambah Ferry.

Fasilitas alun-alun Kota DepokKOMPAS.com/ANGGITA NURLITASARI Fasilitas alun-alun Kota Depok
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota, Dudi Miraz mengatakan, copotnya sejumlah huruf pada plang nama lokasi itu merupakan hal wajar karena terbuat dari bahan yang mudah rusak.

Baca juga: Ini Fasilitas yang Ada di Alun Alun Depok

"Alun-alun itu tulisannya terbuat dari akrilik. Pada saat pengunjung datang, ingin berfoto,  diduduki, jadi wajar rusak dan hancur dan yang jatuh itu tiang saja bukan lampu," ujar Dudi.

Dudi mengatakan, kerusakan yang ada akan segera diperbaiki pihaknya.

"Segera akan dilakukan penggantian tetapi sekarang masih dalam masa pemeliharaan ya," ujar Dudi.

Saat peresmian alun-alun itu hari Minggu lalu, ribuan orang memadati tempat tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Megapolitan
Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Megapolitan
Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Megapolitan
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Megapolitan
Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com