JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S. Latuheru mengatakan, motif tawuran antardua kelompok di Jalan Semeru, Tanjung Duren, Minggu (12/1/2020) dini hari, hanya karena ingin mencari aktualisasi dan eksistensi kelompok mereka.
Tawuran tersebut terjadi antara kelompok Geng Kebon Pisang (Bonpis) dan Geng Borobudur. Tawuran itu mengakibatkan Hadi Iqbal Ramdani (21) terluka terkena bacokan.
Sambil tawuran, para tersangka melakulan live streaming. Semakin banyak yang menonton, maka pelaku akan semakin bangga.
"Mereka mencoba aktualisasi diri mereka, ingin mengatakan mereka lebih hebat dan diakui oleh teman-teman," kata Audie di Polres Metro Jakarta Barat, Jl. S. Parman, Palmerah, Rabu (15/1/2020).
Kapolres mengatakan, para tersangka terbukti meminum minuman keras sebelum tawuran.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, sebelum beraksi, pelaku dari geng Bonpismenenggak minuman keras dan minum obat penenang.
"Sebelumnya minum-minum dan ada gunakan salah satu obat penenang dan mereka timbul niat lakukan perkelahian dengan kelompok Borobudur. Jadi mereka tembakan petasan pancing keluar, live streaming dari satu medsos dan lawan datang melihat keluar," ucap Arsya.
Polisi awalnya mengamankan 21 orang yang diduga terlibat tawuran. Namun, lima orang diantaranya dilepaskan karena tidak terbukti ikut dalam tawuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.