JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata atau merevitalisasi Kawasan Sabang, Jakarta Pusat.
Dalam draf konsep yang diperoleh Kompas.com, ada beberapa hal yang akan direvitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Untuk bagian peningkatan infrakstruktur, Pemprov DKI Jakarta merencanakan memperlebar dan mempercantik trotoar.
Slot parkir akan dibuat secara paralel atau berjajar. Gorong-gorong akan dilakukan normalisasi.
Kemudian, Kawasan Sabang juga akan dihijaukan dengan pohon dan bunga. Pemprov juga berencana melalulan penguatan organisasi dan SDM asosiasi PKL.
Baca juga: Kawasan Sabang akan Dikembalikan Jadi Tempat Nongkrong Era 70-an
Untuk penataan PKL, Pemprov DKI Jakarta memiliki konsep untuk siang dan malam. Pada siang hari, Jalan Sabang akan dibebaskan dari PKL.
Para PKL akan dipindah ke JP 9 Kampung Lima dan JP 06 di Jalan Kebon Sirih.
Sedangkan pada malam hari, Jalan Sabang ditata di sisi kanan dan hanya memiliki satu lajur badan jalan. Sisi kanan akan dijadikan area parkir.
Selanjutnya rekayasa lalu lintas pada siang hari dibuat sistem satu arah dengan parkir paralel.
Lalu untuk malam hari akan diberlakukan sistem satu arah dan satu lajur untuk kuliner kaki lima.
Baca juga: Temui DPRD DKI, Pengusaha Mengadu Resah dengan Rencana Penataan Jalan Sabang
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, meski ada revitalisasi trotoar, namun trotoar tidak bisa dilebarkan hingga 6 meter.
"Nah kita tidak mungkin bikin trotoar lagi seperti di Kramat atau di Senen yang dilebarin 5 meter 6 meter, itu kalau sudah terjadi enggak mungkin mobil parkir," kata Irwandi di lantai 9, Gedung DPRD DKI, Rabu (15/1/2020).
Konsep di atas belum tentu dipakai seluruhnya untuk penataan kawasan kuliner jadul tersebut.
"Konsep dari konsultan gitu, ini kan ditender di konsultan. Nah ini kan user kita belum tentu langsung pakai 100 persen," tuturnya.
Baca juga: Diprotes Pengusaha, Pemkot Jakpus Sebut Penataan Kawasan Sabang Masih Konsep
Pemprov DKI Jakarta akan mengembalikan kawasan Sabang jadi tempat nongkrong tahun 1970-an.
Penataan akan dilakukan setelah trotoar Sabang direvitalisasi.
"Dulu kan Jalan Sabang itu terkenal memang tempat nongkrong tahun-tahun 70-80-an, ya kami hidupkan lagi, tapi sesuai dengan gaya yang lebih kekinian, milenial," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dihubungi, Rabu (15/1/2020).
Cucu berujar, Sabang nantinya tidak hanya menjadi pusat kuliner. Kawasan itu juga akan menjadi objek wisata tempat berkumpulnya warga.
Namun, rencana ini mendapat protes dari Paguyuban Pengusaha Jalan Sabang (PPS) yang merasa dirugikan jika nantinya ada penataan kawasan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.