Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Masa Tanggap Darurat Banjir Tak Cukup untuk Bereskan Lumpur di Jatiasih, Bekasi

Kompas.com - 16/01/2020, 07:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Kalau hujan kita malah alhamdulillah," imbuhnya.

Pendapat Irvan dibenarkan Erick Timor (43), warga RT 004/RW 008 Pondok Gede Permai. Menurut dia, hujan dapat mencegah lumpur-lumpur menyumbat selokan.

Jika lumpur-lumpur itu kering, berarti harus ada pengerahan ekstra mobil pemadam kebakaran buat menyemprot lumpur-lumpur tersebut.

"Di sini mah enggak bakal banjir kalau cuacanya hujan (lokal) di sini saja. Mau segede apa pun hujan juga aman. Enggak apa-apa hujan gede," ujar Erick, Rabu siang.

"Kalau hujannya di Bogor baru kami ketar-ketir. Karena banjir di sini pasti karena kiriman," tambah dia.

Lumpur di Kemang Ifi tak separah di Pondok Gede Permai

Lumpur sisa banjir di Perumahan Kemang Ifi, Jatiasih, Kota Bekasi juga belum beres dibersihkan pada Rabu kemarin.

Jalanan yang becek serta licin, rentan membuat sepeda motor tergelincir. Namun, lumpur di Kemang Ifi tak separah di Pondok Gede Permai kedalamannya.

Baca juga: Masih Terbenam Lumpur Banjir, Warga Pondok Gede Permai Bekasi Berharap Hujan

Selain itu, pengerahan bantuan di sana jauh lebih banyak ketimbang di Pondok Gede Permai.

Setidaknya empat mobil pemadam kebakaran beroperasi guna menyemprot lumpur.

Beberapa mobil bak dinas kebersihan pun terpantau hilir-mudik mengangkut sampah.

Lalu, sejumlah staf Pemerintah Kota Bekasi turut mendorong lumpur secara gotong-royong dari rumah warga ke jalanan, dari jalanan ke selokan.

"Syukurlah di sini cukup banyak petugas yang bantuin kami. Mobil damkar juga di sini dari pagi. Jadi bisa lumayan cepatlah daripada kemarin-kemarin," ujar Neneng (41), salah satu warga, Rabu siang.

Pendapat senada dilontarkan Nursomad (46). Menurut dia, penanganan lumpur pascabanjir di Kemang Ifi sempat lambat pada pekan awal selepas banjir. Penanganannya justru lebih sigap jelang berakhirnya masa tanggap darurat bencana banjir.

"Yang membantu banget ini nih (selang dan pipa besar pengalir lumpur ke Kali Bekasi). Pakai ini jadi lebih cepat daripada kami manual," kata Nursomad.

"Cuma ya kendalanya kadang-kadang bocor, kadang pecah. Mesti diakalin pakai kaos atau karet ban, diikat," imbuhnya.

Jatiasih sendiri jadi kecamatan dengan titik banjir terdalam se-Kota Bekasi. Kawasan Pondok Gede Permai jadi yang paling parah dengan kedalaman banjir mencapai 6 meter.

Secara statistik, ditilik dari jumlah korban terdampak banjir dan jumlah wilayah yang terendam, Banjir Tahun Baru 2020 di Kota Bekasi adalah yang paling parah se-Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com