Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok, Siapa Rama Pratama?

Kompas.com - 16/01/2020, 11:12 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Rama Pratama mendadak muncul ke publik dan mengaku akan maju sebagai bakal calon wali kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020.

Rama bahkan bergerak cepat untuk mengenalkan slogan "2020 Segarkan Depok" dalam kegiatan deklarasi dirinya sebagai bakal calon wali kota di kawasan Grand Depok City, Rabu (15/1/2020).

Slogan "Segarkan Depok" juga menjadi program utama Rama jika kelak terpilih menjadi wali kota Depok.

"Segarkan Depok, singkatnya segarkan lingkungannya, masyarakatnya, layanan publiknya. Kalau ini sudah segar, maka Depok bisa hijau, modern, dan inklusif," ujar Rama.

Baca juga: Deklarasi sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok, Rama Pratama Janji Akan Segarkan Kota Belimbing

Lantas, siapakah Rama Pratama?

Rama Pratama lahir di Jakarta pada 17 November 1974. Alumnus Universitas Indonesia ini dikenal sebagai aktivis mahasiswa pada masa reformasi tahun 1998.

Dia kemudian terjun ke dunia politik dan menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ayah dua anak ini pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009 dari daerah pemilihan DKI Jakarta I.

Saat menjadi anggota Komisi XI DPR RI pada tahun 2009, Rama pernah diduga terlibat kasus suap proyek pembangunan dermaga dan pelabuhan di kawasan Indonesia timur dengan tersangka politisi PAN, Abdul Hadi Djamal.

Baca juga: Jelang Pilkada Depok 2020, Bawaslu Sorot ASN yang Dukung Petahana

Namun, Rama dengan tegas membantah dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus suap tersebut.

"Saya mencium aroma inisinuasi dan menyayangkan pernyataan Pak Hadi Djamal," kata Rama yang juga merupakan Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR saat memberikan keterangan pers di DPR, Jakarta, Rabu (18/3/2009).

Setelah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rama Pratama pun terbukti tidak ada kaitannya dengan kasus suap yang melibatkan politisi PAN tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com