TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan meminta warga waspada penyakit pascabanjir yang menerjang 118 titik di wilayah Tangsel.
Salah satunya penyakit yang biasa muncul adalah Leptospirosis.
"Kalau pascabanjir yang diwaspadai Leptospirosis yang disebabkan urine tikus. Karena banjir tikusnya kan naik tuh," kata Ketua IDI Tangsel Imbar Umar Gazali saat ditemui di kantor Dinkes Tangsel, Kamis (16/1/2020).
Leptospirosis termasuk dalam katagori penyakit yang cukup berbahaya jika tidak ditangani dalam waktu cepat.
Menurut Imbar, bahkan penyakit tersebut dapat mematikan.
"Penanganannya lebih lama dan lebih rumit. Makanya antisipasi mewaspadai. Dampaknya panas, kejang dan bisa mati juga," tuturnya.
Karena itu, kata Imbar, pembersihan rumah yang terdampak banjir dua pekan lalu harus benar-benar diperhatikan.
"Pembersihannya juga harus diperhatikan. Kalau bisa dengan menggunakan antiseptik dalam membersihkan rumah," katanya.
Berdasarkan data diterima dari Dinas Kesehatan yang telah melakukan pengecekan terhadap korban banjir, belum ditemukan warga yang mengidap Leptospirosis.
"Kan sudah dilakukan secara random itu pengecekannya setiap RT. Tidak ada yang terjangkit penyakit itu. Makannya Dinkes membagikan cuma-cuma antiseptik ke warga. Ada 118 titik banjir di Tangsel," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.