Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Lani Menangis karena Buku Ngaji Muridnya Rusak Diterjang Banjir

Kompas.com - 17/01/2020, 15:06 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir besar yang melanda kawasan Jakarta pada 1 Januari 2020 menyisahkan kesedihan bagi Lani Maisaroh, warga Kedoya, Jakarta Barat.

Pasalnya, rumah Lani yang selama ini dijadikan tempat pengajian juga tak luput dari terjangan banjir. Hampir seluruh buku dan perabotannya rusak tak tersisa.

"Semua buku habis ya kira-kira ratusan buku anak-anak," ucap Lani di rumahnya, Jalan Pesing Green Garden RT022 RW008 Nomor 3 Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/1/2020) kemarin.

Buku-buku yang basah dan sudah tidak sempurna bentuknya dikumpulkan oleh Lani dalam karung untuk dibuang.

Sementara buku lainnya dijemur dalam ruangan dengan penerangan cahaya lampu. Sebagian lainnya Lani jemur di depan rumah.

Baca juga: Banjir Bandang di Tanah Datar, 2 Rumah Hancur, Mobil dan Motor Warga Hanyut

"Ini (rumah) tempat ngaji, semua buku-buku habis, itu perpustakaan juga buku-bukunya sebagian habis, baru dibuang sekarung," ucap Lani.

Lani menyebutkan, setiap hari rumahnya selalu dijadikan tempat pengajian anak-anak.

Namun, karena banjir melanda rumahnya hingga kini pengajian anak belum dapat berlangsung seperti sedia kala.


"Anak-anak biasa ngaji di sini, ada perpustakaan kecil untuk anak-anak baca, murid (dari siwa TK hingga SD) 40 lebih. Sampai saat ini belum masuk, padahal anak-anak sudah pada nanyain, 'Umi kapan masuk lagi?" kata Lani.

Baca juga: Setelah Dilanda Banjir, Perangkat E-Drives Satpas Daan Mogot Ditargetkan Beroperasi Lagi Senin

Pengajian di rumah Lani dibagi menjadi tiga sesi dengan kelas yang berbeda.

"Pagi, siang abis dzuhur, sama sore mulai dari kelas anak-anak belum sekolah, sampai kelas anak-anak sekolah," ucap Lani.

Selain buku, perabotan yang antara lain kursi dan papan tulis, juga belum dipersiapkan kembali oleh Lani. Sebab, kondisi rumahnya baru saja surut dan bersih.

Lebih sedih buang buku daripada buang perabotan

Lani berujar, ratusan buku yang rusak akibat banjir terpaksa ia buang. Kesedihan Lani pun kian menjadi lantaran buku-buku itu berasal dari sumbangan masyarakat.

"Paling sedih bukan buangin apa-apa, tapi buangin buku yang bikin nangis. Karena itu ngebuang ilmu sedihnya itu," ujarnya.

"Kalau kasur dibuang itu biarin. Tapi kalau ngebuang buku, nangis saya," imbuhnya.

Kini Lani merasa bingung, bagaimana ia harus mengembalikan kondisi perpustakaan seperti semula dan mendapatkan kembali buku-buku untuk anak muridnya.

Lani pun berharap Pemerintah Kota Jakarta Barat dapat membantu rumah pengajian yang hampir seluruh bukunya rusak

"Ya berharap aja bantuan buat fasilitas ngaji, perpustakan," kata Lani.

Meski kehilangan banyak harta benda, Lani bersyukur karena tidak ada anggota keluarga yang sakit pascabanjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com