Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Motor yang Dikeroyok Warga di Bekasi Sudah Dua Kali Dipenjara

Kompas.com - 17/01/2020, 17:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - CP (39), maling motor di Bekasi yang ditangkap polisi usai tepergok dan dikeroyok warga rupanya berstatus residivis.

CP sudah dua kali dipenjara karena kasus sejenis, yakni pencurian.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Helmi Rutawelli dalam konferensi pers, Jumat (17/1/2020).

"Pertama ditahan karena kasus pencurian kendaraan bermotor di Kabupaten Bekasi. Sempat dipenjara satu tahun," ujar Helmi di hadapan wartawan di Mapolsek Bekasi Kota.

Baca juga: Beraksi Kesiangan hingga Kepergok Warga, Maling Motor Diringkus Polisi di Bekasi

Keluar dari penjara, CP rupanya belum kapok. Ia kembali ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara lagi.

"Kena lagi delapan bulan. Kasusnya pencurian ATM. Ini dia baru keluar enam bulan, sudah ditangkap lagi kasus pencurian kendaraan bermotor," kata Helmi.

Semenjak keluar dari bui karena kasus pencurian ATM, CP beberapa kali beraksi mencuri motor.

Berdasarkan pengakuan para saksi kepada polisi, CP sudah dua kali melancarkan aksi pencurian motor di dua tempat berbeda.

"Pertama di kontrakan di Jalan Nurul Iman, Jakasampurna, Bekasi Barat, Selasa (24/12/2019). Saat itu pencurian sekitar pukul 04.00 WIB," ujar Helmi.

"Kedua di kontrakan lagi, di Jalan Cendana, Jakasampurna lagi keesokan harinya, Rabu (25/12/2019) sekitar pukul 03.40 WIB," imbuhnya.

Namun, kali ketiga, CP dengan mudah dikepung dan dikeroyok warga karena ia beraksi pukul 05.45 WIB. Rekannya saat beraksi, DD berhasil melarikan diri.

"CP ini eksekutornya, kunci kontak motor dirusak pakai anak mata kunci yang dipasang kunci leter T," kata Helmi.

Helmi berujar, polisi menjerat CP dengan Pasal 363 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Ia terancam kurungan paling lama tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com