JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada aktivitas penataan di lokasi bekas penggusuran di Jalan Agung Perkasa, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2020).
Lokasi tersebut sepi. Beberapa kendaraan melintas. Ada gundukan tanah, puing, dan sampah yang tingginya sekitar satu meter.
Di balik gundukan tersebut terdapat saluran air yang hendak dinormalisasi Pemerintah Kota Jakarta Utara. Namun saluran tersebut saat ini tergenang air berwarna hijau pekat.
Genangan tersebut terjebak karena saluran belum tersambung.
Baca juga: Menengok Nasib Warga Sunter Agung Setelah Penggusuran...
Berbagai jenis sampah tampak bertaburan baik di gundukan bekas pengerukan maupun di genangan air.
Di sebrang jalan, ada beberapa pondokan sederhana. Sejumlah orang tinggal di pondokan itu tetapi mereka tidak mau memberi keterangan saat didekati Kompas.com.
Dua buah posko yang dulu didirikan Pemerintah Kota Jakarta Utara di lokasi itu sudah tidak ada lagi. Kini hanya ada satu posko kecil, tempat petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara berjaga.
Iskandar (20), pedagang kaki lima yang berada di ujung Jalan Agung Perkasa mengatakan, sudah lama aktivitas pengerukan di lokasi berhenti.
"Sudah enggak jalan ini beko. Diam aja. Sejak tahun baru sudah enggak jalan," kata Iskandar, Jumat.
Ia mengatakan, operator yang biasa menjalankan alat berat di lokasi itu tidak pernah terlihat beberapa minggu terakhir.
Hanya ada beberapa petugas dari Sudin SDA yang menjaga alat berat yang terparkir di sana.
"Kalau warga (yang sempat bertahan) sudah pindah semua. Enggak tahu pindah kemana, sudah pada mencar," kata Iskandar.
Zahri (29) pedagang kaki lima lainnya juga mengatakan hal serupa.
"Sudah ada sebulan kali ya ini enggak beroperasi," ujar Zahri.
Ia juga mengungkapkan, saat hujan deras melanda Jakarta awal tahun ini, lokasi tersebut tidak tergenang banjir.
"Di sini mau hujan segede apapun enggak pernah banjir," tutur Zahri.
Pemkot Jakarta Utara menggusur sejumlah bangunan semi permanen di lokasi tersebut pada 14 November 2019. Penggusuran itu melibatkan 1.500 personel gabungan dari Kepolisian, TNI, satpol PP dan PPSU.
Walau warga menolak, penggusuran tetap dilakukan.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim saat itu mengatakan, penataan kawasan Jalan Agung Perkasa Jakarta Utara untuk mengembalikan fungsi saluran air di kawasan itu.
Pasalnya, selama ini saluran air di kawasan itu ditutupi sejumlah pemilik usaha barang bekas. Mereka mendirikan bangunan di atas saluran. Akibatnya, kawasan itu kerap tergenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.