Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Kawasan Glodok Dipenuhi Pernak-pernik Serba Merah

Kompas.com - 18/01/2020, 08:29 WIB
Audia Natasha Putri,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 25 Januari ini, kawasan Glodok di Jakarta Barat dipenuhi pernak-pernik Imlek yang serba merah.

Jumat (17/1/2020) sore kemarin, para pedagang pernak-pernik Imlek itu memenuhi Jalan Pancoran Raya, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.

Di area yang berada persis di samping Pasar Glodok tersebut, berjejer kios-kios yang menjual aksesoris dan pernak-pernik khas Imlek.

Di sepanjang jalan tersebut, sejumlah pedagang musiman juga menggelar lapaknya di pinggir jalan. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Baca juga: Mulai Rabu Depan, Kelenteng Petak Sembilan Buka 24 Jam Sampai Imlek

Para pembeli tampak berjubel di kios-kios itu. Mereka berburu pernak-pernik Imlek.

Tahun ini, para pedagang pernak-pernik menjajakan dagangan bertema tikus karena tahun yang akan datang adalah Tahun Tikus Logam dalam penanggalan China.

Pedagang menggantung beragam pernak-pernik, seperti pakaian serba merah yang umumnya bermodel cheongsam, pohon mei hua, manisan, lampion,boneka, stiker, bunga hiasan, dan angpau. Aksesoris dan tempelan pintu berbentuk tikus logam juga tersedia.

"Saya jualan di sini cuma 1,5 bulan karena momennya lagi Imlek, pasti banyak yang butuh pernak-pernik Imlek," kata Udin, salah satu pedagang itu.

Ia mengatakan, deretan kios tersebut sudah berdiri sejak pertengahan Desember 2019.

Penjualan pernak-pernik Imlek hanya ada setahun sekali. Sebelum jadi pedagang musiman jelang Imlek, Udin bekerja sebagai cleaning service. Udin pilih berhenti dari pekerjaannya dan menjadi pedagang pernak-pernik Imlek. 

"Saya memilih resign karena omzet dari berjualan pernak-pernik lumayan besar. Lagian, udah hampir 8 tahun saya jualan di Glodok setiap Imlek," ujarnya.

Udin mengaku, sehari, omzet yang didapatnya Rp 4 juta - Rp 5 juta. Itu pada hari biasa. Pada akhir pekan, omzetnya bisa Rp 10 juta - 15 Rp juta.

Marsudin, pedagang yang lain terbang dari Palembang, Sumatra Selatan, untuk berjualan pernak-pernik Imlek di Glodok itu.

"Setahun sekali saya ke Jakarta karena kan momennya lagi Imlek. Jadi ya coba peruntungannya aja," ujar Marsudin.

Marsudin mengaku, ia biasanya berjualan manisan dan kue di Palembang.

"Ini karena ada imlekan, makanya disuruh jualan pernak-pernik di sini. Lagian orangtua saya tinggal di kawasan sini. Jadi bantu mereka juga," ujar Marsudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com