Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 17:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Aktivis perempuan, Azriana R Manalu menyatakan bahwa dampak psikologis pada korban pelecehan seksual berpakaian tertutup jauh lebih besar.

Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa kasus pelecehan seksual tak akan menyasar perempuan yang berpakaian tertutup.

"Kecenderungannya untuk menyalahkan diri sendiri, trauma psikologisnya, jauh lebih besar. Dia merasa, kenapa dia sudah berpakaian tertutup tetapi masih begini juga," terang Azriana ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Baca juga: Pelecehan Seksual di Bekasi, Bukti Pakaian Korban Bukan Pemicu Tindakan Asusila Terjadi

"Padahal, pakaian korban tidak berkorelasi dengan terhindar atau tidaknya perempuan dari kekerasan seksual," imbuh dia.

Perbincangan soal pakaian dan penampilan korban setiap kali kasus pelecehan seksual merebak memang kerap tak terhindarkan.

Sebab, sebagian kalangan masih menganggap bahwa pelecehan seksual terjadi gara-gara pakaian korban.

Namun, menurut Azriana yang juga mantan Ketua Komnas Perempuan, anggapan itu tak pernah terbukti dari kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi.

"Tidak ada bukti bahwa mayoritas korban pelecehan seksual berpakaian terbuka. Jadi, memang tidak ada hubungannya antara pakaian dengan perilaku kekerasan seksual yang diterima oleh korban," jelas Azriana.

"Jadi, saya rasa memang sebaiknya kita tidak terjebak dalam pembicaraan soal pakaian. Lebih bagus kita bicara soal bagaimana korban ditangani dan pelaku bisa dimintai pertanggungjawaban hukum," tambah dia.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Koleksi Film Porno dan Telah 5 Kali Beraksi

Baru-baru ini, seorang wanita berusia 38 tahun jadi korban pelecehan seksual di sebuah gang perumahan oleh seorang pemotor di bilangan Kaliabang, Bekasi Utara Rabu (15/1/2020).

Dalam rekaman CCTV yang beredar, ibu tersebut mengenakan jilbab panjang berwarna hitam dan menenteng belanjaan sepulang dari pasar.

Ia dikuntit oleh seorang pengendara sepeda motor yang kemudian mendahuluinya, sebelum akhirnya putar arah dan menjamah payudara ibu tersebut.

Pelaku bernama Denny Hendrianto (22) sudah ditahan di Mapoda Metro Jaya sejak diringkus polisi pada Jumat (17/1/2020) malam.

Ia ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian dan kediamannya, setelah korban melapor ke polisi pada Rabu (15/1/2020).

Dari pemeriksaan polisi, Denny mengaku sudah 5 kali melakukan aksi bejat tersebut. Ia pun kedapatan gemar mengoleksi film porno.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com